Social Engineering: Pengertian, Jenis, dan Cara Menghindarinya

Jenis cyber crime dengan memainkan psikologis korban.

Social Engineering: Pengertian, Jenis, dan Cara Menghindarinya
ilustrasi social engineering (unsplash.com/KeepCoding)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Social engineering adalah sebuah teknik manipulasi yang dapat mengancam keamanan data. Mungkin Anda masih asing dengan istilah ini, tetapi ini merupakan ancaman yang serius dan bisa berbahaya.

Para oknum bisa melakukan breach atau memasukkan virus ke aplikasi tanpa izin. Terlebih lagi, social engineering tidak mudah untuk terdeteksi. Hal ini membuat data berharga atau pribadi Anda bisa dicuri tanpa disadari.

Untuk lebih jelasnya, berikut pembahasan mengenai apa itu social engineering, jenis-jenis ancaman, serta cara untuk mencegah kejahatan tersebut. Simak selengkapnya di bawah ini.

Apa itu social engineering?

ilustrasi social engineering (unsplash.com/Towfiqu Barbhuiya)

Social engineering adalah sebuah teknik dengan memanfaatkan kesalahan pengguna untuk mendapatkan akses guna mengambil data atau informasi penting.

Para oknum dengan mudah menipu dan membuat pengguna menjadi tidak curiga. Pengguna akan dengan gampangnya mengungkapkan data, menyebarkan infeksi malware, bahkan memberikan akses ke sistem.

Para penipu akan memanipulasi korban secara psikologis, sehingga strategi serangan dilakukan berdasarkan respon korbannya.

Perlu untuk diwaspadai juga bahwa serangan ini tidak hanya terjadi secara online, tetapi bisa melalui interaksi langsung maupun lainnya yang tidak terduga.

Para calon korban yang telah dimanipulasi secara tidak sadar telah menyerahkan data pribadi, seperti nomor kartu identitas, email, dan lainnya. Akibatnya, pelaku akan mudah masuk dan mengakses atau menggunakan data Anda untuk menipu lebih lanjut.

Jenis-jenis social engineering

ilustrasi social engineering (unsplash.com/Markus Spiske)

Ada lima jenis social engineering yang pada umumnya sering terjadi, di antaranya sebagai berikut:

1. Pretexting

Jenis social engineering pertama adalah serangan pretexting. Para pelaku akan mendapatkan sejumlah informasi dari kebohongan yang dibuat olehnya.

Pelaku akan berpura-pura berasal dari sebuah instansi atau lembaga penting dan meminta informasi sensitif para korban sebagai bentuk tugasnya.

2. Baiting

Serangan social engineering selanjutnya adalah baiting. Para penyerang akan menggunakan serangan umpan guna memancing keingintahuan dari korbannya.

Pelaku akan memikat korban agar masuk ke dalam perangkapnya. Hal ini akan menyebabkan data pribadi akan dicuri atau sistem device korban terkena malware.

3. Phishing

Phishing adalah serangan yang cukup berbahaya melalui email atau pesan teks. 

Biasanya, pelaku akan melakukan broadcasting untuk membuat korban memiliki rasa ingin tahu atau bahkan menakut-nakuti korbannya.

Para korban akan terdorong untuk mengungkapkan informasi pribadi, mengklik tautan ke situs yang berbahaya, atau membuka file yang berisi malware.

4. Spear phishing

Spear phishing adalah serangan yang lebih terstruktur dibanding phising. Dengan metode ini, para pelaku telah memilih korbannya sedari awal, baik individu maupun berbentuk perusahaan.

Biasanya, para korban akan menyesuaikan konten pesan, posisi, dan nama akun sesuai dengan kenalan atau kontan yang dimiliki oleh korban.

Spear phishing biasanya membutuhkan waktu yang tidak sebentar, bahkan berbulan-bulan dalam menjalankannya.

Tips menghindari ancaman social engineering

ilustrasi data pribadi (unsplash.com/Fly)

Social engineering adalah ancaman serius di dunia maya yang harus segera diantisipasi.

Agar tidak terperangkap dalam jebakan ini, berikut tips menghindari ancaman social engineering:

  • Tidak mudah mengklik sembarang tautan, khususnya yang terlihat mencurigakan
  • Memeriksa kembali sumber situs yang ingin diakses
  • Hindari percakapan yang menjurus pada informasi pribadi dengan orang asing
  • Tidak mengunduh file dari sumber yang tidak jelas
  • Menolak request email atau pesan dari orang yang tidak dikenal sebelumnya
  • Selalu menjaga kerahasian informasi pribadi.

Social engineering adalah sebuah serangan di dunia digital dengan cara memanipulatif psikologis para korbannya dan berbeda dengan hacker. Semoga dengan informasi ini membuat Anda lebih menyadari jenis cyber crime yang terjadi.

Magazine

SEE MORE>
Fortune Indonesia 40 Under 40
Edisi Februari 2024
Investor's Guide 2024
Edisi Januari 2024
Change the World 2023
Edisi Desember 2023
Back for More
Edisi November 2023
Businessperson of the Year 2023
Edisi Oktober 2023
Rethinking Wellness
Edisi September 2023
Fortune Indonesia 100
Edisi Agustus 2023
Driving Impactful Change
Edisi Juli 2023

Most Popular

Astra International (ASII) Bagi Dividen Rp17 Triliun, Ini Jadwalnya
Microsoft Umumkan Investasi Rp27 Triliun di Indonesia
Laba PTRO Q1-2024 Amblas 94,4% Jadi US$163 Ribu, Ini Penyebabnya
Waspada IHSG Balik Arah ke Zona Merah Pascalibur
Laba Q1-2024 PTBA Menyusut 31,9 Persen Menjadi Rp790,9 Miliar
Laba Q1-2024 Antam Tergerus 85,66 Persen Menjadi Rp238,37 Miliar