Pendapatan Q3-2021 Samsung Catat Rekor Kenaikan

Pendapatan naik 10 persen jadi Rp897,8 T.

Pendapatan Q3-2021 Samsung Catat Rekor Kenaikan
Gedung Samsung. (Unsplash/Babak)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Hantaman COVID-19 tak merontokkan bisnis Samsung. Setelah membukukan pendapatan tertinggi pada kuartal ketiga 2020, Samsung kembali mencatatkan rekor pada periode sama tahun ini.

Raksasa teknologi asal Korea Selatan (Korsel) itu mencetak kenaikan pendapatan sekitar 10 persen menjadi 73,98 triliun won atau sekitar Rp897,8 triliun. Kenaikan itu dibarengi dengan pertumbuhan keuntungan 26 persen menjadi 15,82 triliun won atau hampir Rp192 triliun berdasarkan informasi yang dilansir The Verge, Kamis (28/10).

Kontribusi Unit Bisnis Chip

Di tengah kelangkaan pasokan chip global, chip memori dan prosesor buatan Samsung—untuk peladen hingga ponsel—tetap laris manis. Praktis, lonjakan harga chip di pasaran menguntungkan bagi perusahaan konglomerasi tersebut. Meski begitu, fenomena itu mengerek biaya bahan mentah dan logistik sehingga memotong profit unit bisnis konsumennya.

Secara khusus, penjualan divisi memori Samsung melambung 46 persen ketimbang periode sama tahun lalu. Sementara, keuntungan divisi semikonduktor secara keseluruhan meningkat hampir dua kali lipat, dari 5,54 triliun won atau sekitar Rp67,2 triliun menjadi 10,06 triliun won atau sekitar Rp122,1 triliun.

Bisnis Ponsel Pintar dan Layar

Samsung pun membukukan permintaan kuat terhadap ponsel lipatnya, seperti Galaxy Z Flip 3 dan Galaxy Z Fold 3. Begitu juga dengan ponsel pintar Galaxy kelas menengah ke bawah.

Selain itu, walau terjadi masalah produksi dan pemotongan target manufaktur untuk seri iPhone 13 milik Apple, pendapatan bisnis layar OLED Samsung tetap naik. Sebagai informasi, Apple merupakan salah satu klien Samsung dalam bisnis layar OLED.

“Pendapatan layar OLED didorong oleh permintaan terhadap produk baru yang diluncurkan oleh pelanggan ponsel pintar utama,” beber Samsung.

Proyeksi Kinerja Kuartal Keempat

Di penghujung 2021, Samsung memproyeksi pendapatan solid pada bisnis layar OLED. Bukan hanya karena ponsel, melainkan karena adanya permintaan layar OLED pada perangkat besar, seperti laptop, tablet, hingga konsol gim.

Untuk bisnis televisi pintar, sejauh ini perusahaan itu masih berfokus di kelas high-end. “Kami mulai memproduksi set TV berbasis quantum dot baru yang akan melanjutkan persaingan Samsung dengan TV OLED milik LG,” pungkas Samsung.

Magazine

SEE MORE>
Fortune Indonesia 40 Under 40
Edisi Februari 2024
Investor's Guide 2024
Edisi Januari 2024
Change the World 2023
Edisi Desember 2023
Back for More
Edisi November 2023
Businessperson of the Year 2023
Edisi Oktober 2023
Rethinking Wellness
Edisi September 2023
Fortune Indonesia 100
Edisi Agustus 2023
Driving Impactful Change
Edisi Juli 2023

Most Popular

Astra Otoparts Bagi Dividen Rp828 Miliar, Simak Jadwalnya
IKN Menjadi Target Inovasi yang Seksi bagi Investor Luar Negeri
Pemerintah Sudah Tarik Utang Rp104,7 Triliun Hingga 31 Maret 2024
Museum Benteng Vredeburg Lakukan Revitalisasi Senilai Rp50 Miliar
Pemerintah Realisasikan Rp220 T Untuk 4 Anggaran Prioritas di Q1 2024
ERAL Kolaborasi dengan DJI dan Fujifilm di Kampanye Motion Creativity