Jakarta, FORTUNE – Braze Inc., perusahaan perangkat lunak berbasis Artificial Intelligence (AI) asal Amerika Serikat (AS) mampu membukukan pendapatan tahunan hingga US$700 juta. Capaian ini didukung oleh kolaborasi dengan lebih dari 2.400 pelanggan di berbagai benua.
Perusahaan ini menyediakan solusi customer engagement yang memungkinkan para divisi pemasaran di setiap perusahaan untuk mengumpulkan dan memanfaatkan data dari berbagai sumber agar dapat menganalisa kebutuhan pasar dan konsumen secara real-time.
“Personalisasi pemanfaatan AI dapat membantu perusahaan menentukan siapakah pelanggan yang memiliki sensitivitas terhadap harga dan promosi lebih akurat dan tepat sasaran,” kata Co-Founder & CEO Bill Magnuson saat diskusi bersama media di Jakarta, Kamis (6/11).
Sebagai platform customer engagement global, Braze menggunakan strategi berbasis data dan otomatisasi yang membantu berbagai perusahaan mengatasi tantangan churn atau berkurangnya pelanggan akibat berhenti menikmati layanan berlangganan.
Beberapa contoh sukses penggunaan inovasi Braze antara lain dirasakan oleh Dyn Media yang berhasil mencapai tingkat re-engagement sebesar 10 persen dan memperpanjang 75 persen pelanggan. Selain itu, perusahaan layanan keuangan Yonder juga mampu mencatat unique open rate hingga 95 persen dan menekan churn hingga 60 persen lebih rendah dari perkiraan. Secara global, Braze juga telah mengelola lebih dari 7 miliar pengguna aktif bulanan (akumulasi basis pengguna para klien).
