Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel Fortune IDN lainnya di IDN App
Raksasa teknologi Cisco perkuat bisnis AI.
Raksasa teknologi Cisco (Dok. Cisco)

Intinya sih...

  • Cisco meluncurkan Cisco Unified Edge, platform komputasi terintegrasi untuk mendukung beban kerja Agentic AI dan AI fisik terdistribusi langsung di edge.

  • Unified Edge dirancang untuk mengatasi kebutuhan hybrid tanpa mengharuskan perusahaan mengganti perangkat saat kebutuhan meningkat.

  • Kolaborasi strategis dengan mitra teknologi besar seperti Intel dan Verizon memperkuat posisi Cisco sebagai penyedia infrastruktur AI dari sektor industri yang sedang agresif mengadopsi AI.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, FORTUNE — Perusahaan teknologi, Cisco meluncurkan Cisco Unified Edge, platform komputasi terintegrasi yang dirancang untuk mendukung beban kerja Agentic AI dan AI fisik terdistribusi langsung di edge — area terdekat tempat data perusahaan dihasilkan. Langkah ini dinilai akan memperluas portofolio AI Cisco sekaligus memperkuat strategi perusahaan dalam penyediaan infrastruktur dasar bagi transformasi bisnis berbasis AI.

Infrastruktur dasar AI dinilai memiliki peluang bisnis yang besar seiring dengan meningkatnya kebutuhan perusahaan dalam mempercepat adopsi AI. Lebih dari 50 persen pilot project AI global gagal akibat keterbatasan infrastruktur lama yang masih bergantung pada pusat data terpusat.

Dengan 75 persen data enterprise diperkirakan diproses di edge tahun ini, Cisco memosisikan Unified Edge sebagai solusi yang mampu menangani lonjakan permintaan inferensi AI real-time serta beban kerja agentik yang menghasilkan lalu lintas jaringan hingga 25 kali lebih tinggi daripada chatbot tradisional.

“Infrastruktur saat ini tidak mampu memenuhi kebutuhan AI skala besar. Agen AI dan pengalaman AI akan bergerak ke titik interaksi pelanggan — toko ritel, pabrik, kantor cabang. Di situlah komputasi harus berada,” ujar Jeetu Patel, President dan Chief Product Officer Cisco dikutip dari keterangan tertulis, Jumat (14/11).

Cisco menargetkan sektor ritel, manufaktur, layanan keuangan, hingga kesehatan sebagai pasar utama. Unified Edge dirancang untuk mengatasi kebutuhan hybrid — mendukung aplikasi tradisional berbasis CPU sekaligus AI intensif berbasis GPU — tanpa mengharuskan perusahaan mengganti perangkat saat kebutuhan meningkat.

Perusahaan menilai Cisco Unified Edge memiliki tiga keunggulan utama. Pertama, kapasitas Komputasi Modular untuk AI Real-time Arsitektur full-stack menyatukan komputasi, penyimpanan, jaringan, dan keamanan dalam satu platform modular dengan opsi CPU/GPU serta SD-WAN berperforma tinggi. Arah ini memperkuat ambisi Cisco untuk menguasai pasar perangkat keras AI enterprise yang sedang tumbuh cepat.

Kedua, efisiensi operasional dan deployment cepat. Melalui zero-touch deployment, integrasi Intersight, Splunk, dan ThousandEyes, perusahaan dapat meluncurkan AI lebih cepat, mengelola edge dalam skala besar, dan menekan kebutuhan tenaga ahli di lokasi.

Ketiga, keamanan untuk AI Edge. Perusahaan menempatkan keamanan sebagai diferensiasi utama — penting bagi sektor yang beroperasi di lokasi fisik sensitif seperti pabrik dan rumah sakit. Sejumlah fitur ditempatkan sebagai nilai tambah bagi perusahaan yang harus menjaga kepatuhan regulasi ketat.

Kolaborasi strategis

Cisco Unified Edge juga didukung sejumlah mitra teknologi besar di pasar edge computing, Kolaborasi dengan para pemain besar ini memperkuat posisi Cisco sebagai penyedia infrastruktur AI dari sektor industri yang sedang agresif mengadopsi AI.

Intel, misalnya menyumbang prosesor Xeon 6 SoC untuk mendukung performa throughput tinggi dan latensi rendah.

“Kolaborasi Intel dan Cisco untuk Unified Edge menandai perubahan mendasar dalam cara kita memandang komputasi terdistribusi. Dengan menggabungkan inovasi silikon dari Intel dan keahlian Cisco di bidang jaringan dan komputasi, kami tidak sekadar menghubungkan lokasi edge - kami memperluas kekuatan pusat data ke mana pun data perlu diproses,” kata Christina Rodriguez, Vice President dan General Manager dari Intel’s Network & Edge Group.

Lee Field, Vice President dari US Solution Architecture di Verizon menambahkan, teknologi Edge kian berperan penting. Penerapan awal AI di Edge memberikan keunggulan kompetitif yang mampu mentransformasi seluruh industri. Dengan laju perkembangan AI dan teknologi yang begitu cepat, masa depan tetap sulit diprediksi.

“Karena itu, membangun fleksibilitas dalam platform Edge yang tahan terhadap perubahan di masa depan menjadi hal yang sangat penting. Verizon dan Cisco memiliki visi yang sama dalam hal inovasi, dan kami menjalankan tujuan ini dengan berfokus pada kesederhanaan, keandalan, dan konsistensi,” kataya.

Cisco Unified Edge mulai dapat dipesan saat ini, dan tersedia secara umum pada pada akhir tahun. Ini akan membuka fase baru bagi Cisco dalam kompetisi infrastruktur AI enterprise melawan pemain lain seperti HPE, Dell, dan AWS Outposts.

Editorial Team

EditorEkarina .