Jakarta, FORTUNE – Indonesia dipandang memiliki peluang untuk menjadi crypto hub di tingkat global, terutama kawasan Asia Tenggara. Prospek tersebut bersandar pada jumlah investor aset kripto di negeri ini yang mencapai belasan juta, serta regulasi yang memadai.
Pembahasan mengenai peluang Indonesia tersebut mengemuka dalam T-20 Indonesia Summit di Bali, 4-6 September. Acara tersebut merupakan salah satu engagement groups dari G20 yang menjadi bank ide, serta mengumpulkan rekomendasi dari para analis serta pemikir.
Dalam kesempatan tersebut, Kepala Badan Hubungan Penegakan Hukum, Pertahanan dan Keamanan Kadin Indonesia, Bambang Soesatyo, menyatakan agar perkembangan aset kripto bisa dimaksimalkan. Menurutnya, itu bisa dilakukan dengan mempersiapkan infrastruktur serta pengawasan yang komprehensif.
"Misalnya dengan menghadirkan Digital Future Exchange sebagai bursa kripto resmi. Langkah ini membutuhkan komitmen dari segenap pemangku kepentingan," kata Ketua MPR RI ini.
Secara terpisah, Ketua Umum Asosiasi Pedagang Aset Kripto Indonesia (Aspakrindo), Teguh Kurniawan Harmanda, ikut optimistis Indonesia menjadi pusat inovasi blockchain dan aset kripto di Asia Tenggara menyusul pasar dan regulasi yang potensial.
"Meningkatnya pengguna kripto yang sangat luar biasa dan memiliki potensi bisa mendorong pengelolaan industri yang lebih baik. Maka dari itu, perlu dukungan berbagai stakeholder untuk memajukan industri kripto di Tanah Air,” ujarnya dalam keterangan resmi, dikutip Senin (12/9).