TECH

Elon Musk Beli Saham Twitter Rp41 Triliun, Kini Jadi Pemegang Terbesar

Musk belum menyampaikan maksud di balik pembelian Twitter.

Elon Musk Beli Saham Twitter Rp41 Triliun, Kini Jadi Pemegang TerbesarCEO Tesla, Elon Musk. (ShutterStock_Nick Raille 07)
05 April 2022
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE – Elon Musk kini resmi menjadi pemegang saham terbesar Twitter. Dalam sebuah keterbukaan informasi di Komisi Sekuritas dan Bursa Amerika Serikat (AS), Senin (4/4), CEO Tesla itu membeli 9,2 persen saham Twitter dan menjadikan nilai investasinya di Twitter ditaksir US$2,89 miliar atau lebih dari Rp41 triliun, menurut The New York Times.

Kepemilikan saham Musk jauh di atas Vanguard, perusahaan reksa dana, yang mengenggam 8,8 persen saham Twitter, dan Jack Dorsey, mantan Chief Executive Officer (CEO) Twitter yang hanya 2,3 persen.

Elon Musk sebelumnya mengkritik Twitter lantaran tak mendukung kebebasan berbicara. Dia bahkan sempat menyampaikan keseriusannya untuk membuat platform media sosial alternatif.

Usai kabar tersebut, Elon Musk, Senin (5/4), menuliskan di Twitter apakah pengguna menginginkan tombol edit. Pria ini kemudian membuat jajak pendapat untuk menguji minat pengguna.

“Apakah Anda ingin tombol edit?,” begitu pernyataan Musk yang memiliki lebih dari 80 juta pengikut (followers). Hasilnya, sementara 76 persen pengguna mengatakan berminat terhadap fitur tersebut.

Investasi pasif

Aplikasi Twitter. (Shutterstock/Sattalat Phukkum)

Elon Musk ditengarai belum memiliki rencana yang jelas untuk Twitter. Ia juga belum meminta—atau diundang—untuk bergabung di dewan perusahaan. Namun, Musk mengajukan dokumen sekuritas yang disebut dengan pengarsipan 13G—yang menyiratkan bahwa dia berencana untuk investasi secara pasif, serta tidak berniat untuk mengejar kendali perusahaan.

Meski demikian, para pelaku pasar saham Amerika Serikat (AS) sudah berspekulasi bahwa Musk bisa saja mengubah status investasinya, terus membeli saham Twitter, atau bahkan mencoba mengakuisisi perusahaan secara langsung.

“Kami mengharapkan saham pasif ini hanya sebagai awal dari percakapan yang lebih luas dengan dewan atau manajemen Twitter yang pada akhirnya dapat mengarah pada kepemilikan aktif dan potensi peran kepemilikan Twitter yang lebih agresif,” kata Daniel Ives, analis di Wedbush Securities.

Kepada Reuters, Thomas Hayes, Managing Member Great Hill Capital LLC, mengatakan aksi Musk itu seolah mengirim pesan ke perusahaan Twitter. Dia menyebut dengan Musk memiliki saham di perusahaan akan membuat mereka waspada. Saham pasif itu pun bisa dalam waktu cepat menjadi aktif.

Masa sulit Twitter

Aplikasi media sosial di ponsel Android. Shutterstock/TY Lim.
Aplikasi media sosial di ponsel Android. Shutterstock/TY Lim.

Related Topics