TECH

Ikuti Bytedance, Tencent Mundur dari Ambisi Bangun Metaverse

Mengambil langkah penyesuaian bisnis.

Ikuti Bytedance, Tencent Mundur dari Ambisi Bangun Metaverseilustrasi metaverse (dok.freepik)
21 February 2023
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE – Tencent menjadi perusahaan terbaru yang mundur dari ambisi untuk membangun metaverse menyusul rencananya untuk membubarkan divisi yang fokus kegiatannya adalah mengurusi metaverse.

Menurut laman Bitcoin.com, Senin (20/2), Tencent, yang dikenal secara luas dengan bisnis perangkat lunaknya, baru saja mengumumkan pembatalan rencana untuk merilis perangkat keras pendukung metaverse di pasar.

Perusahaan tersebut juga membubarkan divisi extended reality (XR) yang didekasikan untuk pengembangan metaverse. Akibatnya, lebih dari 300 karyawannya terancam kehilangan pekerjaan karena PHK massal.

Padahal, Tencent baru membangun divisi XR pada Juni tahun lalu.

Kepada Reuters, Tencent mengonfirmasi bahwa perusahaan sedang melakukan penyesuaian terhadap beberapa tim bisnis. Namun, perusahaan itu menolak berkomentar terkait kabar pembubaran departemen XR.

Ambisi metaverse

Bermain metaverse
ilustrasi metaverse (freepik.com/pikisuperstar)

Tencent membatalkan rencana membuat perangkat keras VR karena harus menghemat biaya menyusul prospek ekonomi di Cina, demikian Reuters.

Sebelumnya, Tencent telah memperkenalkan konsep pengontrol permainan genggam berupa cincin (ring-like hand-held game). Namun, lantaran investasi yang besar dan prospek keuntungan yang sulit dalam jangka pendek, perusahan beralih dari strategi tersebut.

Menurut perkiraan internal, proyek XR diperkirakan tidak akan menguntungkan hingga 2027.

Pada awal tahun ini Tencent juga berencana mengakuisisi pembuat ponsel gaming Black Shark. Produsen smartphone itu diyakini memiliki pengalaman rantai pasokan dan inventaris yang dapat meningkatkan perangkat keras perusahaan.

Namun, Tencent akhirnya membatalkan kesepakatan tersebut karena adanya perubahan strategi serta pengawasan peraturan yang meningkat dari pemerintah Cina.

Di sisi lain, 2022 merupakan tahun yang berat bagi Tencent setelah pendapatannya melorot akibat tindakan pengetatan peraturan oleh regulator, serta kebijakan karantina wilayah demi menghentikan penyebaran COVID-19.

Mundur dari metaverse

Pengguna metaverse
ilustrasi metaverse (dok.freepik)

Related Topics