TECH

Pendiri Whatsapp Kini Pimpin Signal

Menyusul pengunduran diri CEO Signal Moxie Marlinspike.

Pendiri Whatsapp Kini Pimpin SignalSignal adalah aplikasi panggilan dan pesan instan gratis dan open source. Shutterstock/DANIEL CONSTANTE
12 January 2022
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE – Salah seorang pendiri Whatsapp, Brian Acton, dikabarkan akan menjadi chief executive officer (CEO) sementara Signal, sebuah aplikasi pesan instan terenkripsi. Hal itu menyusul pengunduran diri pendiri sekaligus CEO Signal, Moxie Marlinspike.

The Verge mengabarkan bahwa Marlinspike memaklumatkan pengunduran dirinya dalam sebuah unggahan blog, Senin (11/1). Alasannya adalah pembaruan dalam manajemen Signal.

“Setiap hari, saya dikejutkan oleh betapa besarnya potensi Signal, dan saya ingin membawa seseorang dengan energi segar dan komitmen untuk memanfaatkannya sebaik mungkin,” katanya. “Saya sekarang merasa sangat nyaman menggantikan diri saya sebagai CEO berdasarkan tim yang kami miliki.”

Marlinspike tetap akan menjadi anggota dewan yayasan Signal. Pada saat sama, ia mengatakan sedang mencari kandidat untuk posisi CEO permanen.

Brian Acton merupakan sosok senior dalam aplikasi pesan instan. Ia ikut mendirikan Whatsapp pada 2009, yang pada 2014 dibeli oleh Facebook. Acton hengkang dari Whatsapp pada 2017 karena perkara perbedaan data pelanggan dan iklan bertarget.

Pada Februari 2018, Marlinspike bersama Acton memulai Signal Foundation, dengan menyediakan dana awal sekitar US$50 juta atau setara Rp712,5 miliar.

Beroleh popularitas berkat Whatsapp

Sejak didirikan pada 2014, Signal berkembang menjadi salah satu aplikasi paling tepercaya dan tangguh untuk pengiriman pesan terenkripsi. Layanan ini memiliki lebih dari 40 juta pengguna bulanan dan secara teratur direkomendasikan dalam panduan keamanan.

Signal merupakan organisasi nirlaba. Alih-alih didukung oleh iklan atau penjualan aplikasi, perusahaan tersebut mengandalkan donasi dan program pendukung yang baru diluncurkan.

Aplikasi itu beroleh lonjakan pengguna berkat kebijakan kontroversial Whatsapp—yang sempat meminta pengguna untuk menyetujui pemrosesan data terintegrasi dengan Facebook.

Menurut laman Reuters, Signal pada awal tahun lalu diunduh oleh 17,8 juta pengguna atau naik 62 kali lipat dari pekan sebelumnya. Sedangkan, pada saat sama Whatsapp diunduh 10,6 juta pengguna, atau turun 17 persen.

Signal mendapat dukungan banyak orang, seperti pendiri Twitter Jack Dorsey, aktivis privasi Edward Snowden, dan CEO Tesla sekaligus orang terkaya di dunia Elon Musk.

Meluncurkan pembayaran kripto

Meski platform tersebut berprestasi cemerlang, para penggunananya menyatakan kekhawatiran. Mengutip BBC, pasalnya adalah eksperimen Signal terhadap fitur pembayaran dengan mata uang kripto, MobileCoin.

Mengintegrasikan mata uang kripto, menurut beberapa orang, merupakan strategi berisiko karena dapat memungkinkan penyalahgunaan aplikasi secara kriminal dan menempatkannya dalam lingkup undang-undang keuangan, seperti undang-undang anti pencucian uang dan peraturan.

Melansir WIRED, pendiri MobileCoin Josh Goldbard, pada awal tahun ini mengonfirmasi peluncuran itu, dan mengatakan langkah tersebut akan mendorong adopsi besar-besaran mata uang kripto.

Signal sempat menjelaskan bahwa mereka ingin menambahkan pembayaran ke aplikasi panggilan video dan SMS terenkripsi. Hal itu demi melengkapi fitur dari pesaing seperti WhatsApp dan Facebook Messenger—sembari menjamin perlindungan privasi untuk transaksi keuangan.

Related Topics