TECH

Sempat Bermasalah, Bursa Kripto Zipmex Dicaplok Investor Thailand

Nilai akuisisi mencapai US$100 juta.

Sempat Bermasalah, Bursa Kripto Zipmex Dicaplok Investor ThailandIlustrasi bursa kripto. Shutterstock/Daliu
06 December 2022
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE – Zipmex, bursa aset kripto yang sempat bermasalah, dikabarkan telah mencapai kesepakatan untuk diakuisisi V Ventures, entitas modal ventura Thoresen Thai, perusahan investasi asal Thailand.

Laporan cointelegraph, Selasa (6/12), menunjukkan kesepakatan pembelian itu muncul setelah kedua belah pihak melakukan negosiasi selama berminggu-minggu. V Ventures akan membeli 90 persen saham Zipmex dengan nilai US$100 juta dalam bentuk aset digital dan uang tunai. Zipmex ditawari US$30 juta dalam bentuk uang tunai, dan sisanya dalam aset kripto, berdasarkan dokumen sidang pengadilan di Singapura.

Kepada CoinDesk, juru bicara Zipmex menyatakan bahwa perincian kesepakatan tersebut bersifat rahasia.

Kabar akuisisi ini muncul beberapa minggu setelah media lokal melaporkan bahwa V Ventures dan Zipmex berada pada jalur yang tepat untuk meneken perjanjian pembelian mayoritas.

Menurut dokumen sidang pengadilan, Zipmex berencana menggunakan aset mata uang kripto yang diterimanya dari transaksi untuk membuka akun pelanggan yang sempat dibekukan pada April 2023.

Masalah Zipmex

Ilustrasi aset kripto. Shutterstock/Chinnapong

Dilaporkan sebelumnya, Zipmex menghentikan penarikan dana pada platformnya pada Juli 2022 karena tersangkut masalah yang berada di luar kendalinya.

Zipmex disinyalir menjadi salah satu dari beberapa perusahaan aset kripto yang memberikan sentimen negatif terhadap pasar. Sebelumnya, platform pertukaran aset kripto itu dilaporkan gagal membayar pinjaman senilai US$53 juta kepada Babel Finance dan Celsius Network.

Selain membekukan penarikan pada Juli, perusahaan menempuh langkah restrukturisasi pada Agustus untuk memulihkan bisnis.

Zipmex, yang beroperasi di Thailand, Singapura, Indonesia, dan Australia, memulai proses restrukturisasi setelah mendapatkan perlindungan kreditur selama tiga bulan dari Pengadilan Tinggi Singapura.

Bursa aset kripto tersebut telah mengajukan permohonan perpanjangan moratorium hingga April 2023 untuk mendukung upaya restrukturisasi. Namun, permohonan tersebut masih menunggu pertimbangan pengadilan Singapura.

Meskipun menghadapi masalah besar, Zipmex masih terus menawarkan beberapa layanannya setelah sebagian pengguna melanjutkan penarikan. Menurut situsnya, pertukaran tersebut telah mengubah beberapa biaya penarikan serta daftarnya selama dua bulan terakhir.

Pemulihan aset

Ilustrasi perdagangan kripto. Shutterstock/Rokas Tenys

Related Topics