Jakarta, FORTUNE - Era metaverse masih dalam masa-masa awal dan akan terus berkembang. Namun, semua sepakat bahwa metaverse adalah iterasi berikutnya dari internet dan menjadi evolusi dari 2D ke 3D di berbagai antarmuka, termasuk augmented reality (AR) dan virtual reality (VR).
Seperti halnya teknologi transformatif lainnya seperti cloud dan AI yang evolusinya berlangsung selama beberapa dekade, konsumen dan pemimpin awal metaverse—termasuk investor dan CEO—akan membentuk masa depannya. Pertanyaan yang banyak ditanyakan adalah, peran apa yang akan dimainkan perempuan?
Riset McKinsey melihat indikator awal tentang perempuan di metaverse dan mengungkapkan ketidaksetaraan gender—terutama dalam kepemimpinan yang menciptakan dan menetapkan standar metaverse. Terlihat gambaran bahwa perempuan menghabiskan waktu lebih banyak di metaverse, memberikan inisiatif lebih, tetapi kurang kesempatan untuk memimpin.
Melalui riset ini dapat dipahami bagaimana dinamika gender terjadi di metaverse pada tahap awal dengan memeriksa berbagai data, termasuk yang dikumpulkan untuk laporan McKinsey pada Juni 2022 tentang penciptaan nilai di metaverse, berikut ini ringkasannya.