Jakarta, FORTUNE - Khalayak luas tidak lagi asing dengan teknologi internet dan gawai untuk mengakses jaringan internet. Sejak Covid-19 merebak pada 2020, masyarakat diimbau untuk mengurangi kegiatan di luar rumah dan memanfaatkan internet untuk menjalankan berbagai kegiatan seperti bekerja, bersekolah, belanja, maupun mencari hiburan. Namun, perkembangan ini perlu diimbangi dengan menjaga etika komunikasi..
Problemnya, perkembangan komunikasi digital melintasi batas-batas geografis dan budaya. Tiap-tiap batas itu juga memiliki etika masing-masing, seperti halnya tiap generasi memiliki etikanya sendiri. Ketika interaksi dan komunikasi beririsan dengan perbedaan kultural tersebut, bukan tidak mungkin standar baru atas etika muncul.
Etika digital menjadi menjadi kian penting ketika jumlah pengguna media digital semakin bertambah banyak. Setiap tahun, jumlah warganet di Indonesia terus berkembang. Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) menyatakan jumlah penduduk Indonesia yang telah terhubung dengan internet pada kurun 2021-2022 mencapai 210 juta. Padahal, sebelum Covid, jumlah pengguna internet di Indonesia 175 juta. Wabah mempercepat pertambahan jumlah orang yang mengakses internet.
Berikut penjelasan dari etika digital dan manfaatnya.