Jakarta, FORTUNE – Indonesia resmi memulai pelaksanaan Forum Digital Economy Working Group (DEWG) dalam Presidensi G20. Menteri Komunikasi dan Informatika, Johnny G Plate, mengatakan pemerintah melalui agenda tersebut menekankan tiga isu prioritas digitalisasi, yakni Connectivity and Post Covid-19 Recovery, Digital Skills and Digital Literacy, dan Cross Border Data Flow and Data Free Flow with Trust.
“Indonesia melalui DEWG G20 dapat menjadi jembatan bagi emerging nation dan saling berbagi pengalaman, membagikan lesson learned di negara masing-masing,” kata Johnny, dalam keterangan kepada media saat konferensi pers Kick Off Meeting DEWG G20 di Jakarta, Selasa (16/3).
Agenda tersebut turut menjadi kesempatan bagi Indonesia untuk meninggalkan warisan melalui sejumlah kesempatan di meja perundingan, menurut Johnny. Di sisi lain, ketiga isu tersebut juga merupakan prasyarat utama dalam mengoptimalisasi ekonomi digital.
Pada kasus Connectivity and Post Covid-19 Recovery, misalnya, bahasannya menyangkut konektivitas dalam rangka pemulihan ekonomi dari dampak pandemi. Diharapkan terbentuk Digital Innovation Network, suatu wadah yang membangun dan memfasilitasi kerja sama antara pemerintah dan pelaku usaha, seperti inovasi digital swasta, startup, venture capital, maupun kegiatan korporasi dalam lingkup global.
Sedangkan, Digital Skills and Digital Literacy, akan mencakup ikhtiar mendorong pengembangan kegiatan kecakapan dan literasi digital demi kemajuan ekonomi digital.
Lalu, Cross Border Data Flow and Data Free Flow with Trust menyinggung, salah satunya, aspek di hulu yaitu konsumsi listrik. Pasalnya, menurut Johnny, konsumsi daya untuk data per kapita Indonesia masih rendah yakni 1 watt per kapita. Sebagai perbandingan, Jepang dan Singapura masing-masing konsumsinya 10 dan 100 watt per kapita.
DEWG G20 ini akan digelar sepanjang tahun ini dengan serangkaian agenda seperti, lokakarya, rapat, dan ajang sampingan. Tema besar forum ini yakni "Achieving a Resilient Recovery: Working Together For a More Inclusive, Empowering and Sustainable Digital Transformation”.