Jakarta, FORTUNE - PT Eka Mas Republik (MyRepublic Indonesia), anak usaha PT Dian Swastatika Sentosa Tbk. (DSSA), memasang target untuk dapat menghubungkan hingga 5 juta rumah di seluruh Indonesia dengan internet pada 2026.
Ambisi tersebut diperkuat dengan kemenangan MyRepublic dalam lelang frekuensi 1,4 GHz yang digelar Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi), yang akan digunakan untuk memperluas jangkauan layanan internet cepat, terutama di luar Pulau Jawa.
Hal ini disampaikan oleh Chief of Operations MyRepublic Indonesia, Edward Sanusi, dalam sesi diskusi bertajuk “Connecting the Unconnected: Bridging the Digital Divide in Indonesia” pada acara National Technology Summit 2025 di Jakarta, Kamis (6/11).
“Tahun lalu kami berhasil menghubungkan sekitar 3 juta rumah. Tahun ini targetnya 4 juta yang hampir tercapai. Tahun depan kita lebih ambisius lagi, pengennya at least 5 juta,” kata Edward.
MyRepublic Indonesia memenangkan lelang frekuensi 1,4 GHz untuk regional II (Sumatra, Bali, dan Nusa Tenggara) serta regional III (Kalimantan dan Sulawesi).
Frekuensi ini akan dimanfaatkan untuk mengembangkan layanan Fixed Wireless Access (FWA), yang akan melengkapi jaringan fiber-to-the-home (FTTH) milik MyRepublic.
Dengan kombinasi dua teknologi ini, perusahaan berupaya memperluas akses internet cepat hingga ke wilayah-wilayah dengan kepadatan penduduk rendah, yang selama ini sulit dijangkau kabel fiber.
“Sekarang MyRepublic punya dua senjata, fiber dan wireless to the home. Dengan teknologi wireless, kami berharap bisa menghadirkan internet cepat dengan harga lebih terjangkau,” kata Edward.
