Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel Fortune IDN lainnya di IDN App
WhatsApp Image 2025-06-30 at 16.14.26.jpeg
Endeavor adalah komunitas global terkemuka yang sudah ada di 45 negara dari, oleh, dan untuk High-impact Entrepreneurs — mereka dengan mimpi besar, mampu meningkatkan skala bisnis dengan cepat, serta berkontribusi kembali kepada masyarakat. (Dok Endeavor)

Intinya sih...

  • Perusahaan rintisan tidak lagi kejar valuasi tinggi, tapi fokus pada keberlanjutan dan dampak nyata

  • Endeavor Indonesia meluncurkan Impact Report 2024, menunjukkan pergeseran pola pikir pendiri startup

  • Indonesia diproyeksi sebagai kekuatan utama dalam perekonomian digital global

Jakarta, FORTUNE - Lanskap kewirausahaan Indonesia memasuki babak baru. Paradigma mengejar valuasi tinggi dengan strategi 'bakar uang' mulai ditinggalkan, digantikan oleh fokus membangun startup berkelanjutan yang memiliki dampak nyata dan ketahanan jangka panjang.

Pergeseran fundamental ini menjadi temuan utama dalam Impact Report 2024 yang dirilis oleh Endeavor Indonesia, komunitas global bagi wirausahawan. Laporan tersebut memvalidasi perubahan pola pikir para pendiri startup dari mengejar pertumbuhan instan menjadi membangun bisnis yang kokoh.

"Sejak awal, Endeavor Indonesia berdiri atas keyakinan bahwa wirausaha berdampak dapat mentransformasi perekonomian dan menciptakan lapangan kerja yang bermakna. Kini, semakin banyak founder yang membangun bisnis berkelanjutan, bukan hanya mengejar valuasi,” kata Co-Chairman Endeavor Indonesia, Jefrey Joe, dalam keterangannya, Senin (30/6).

Jefrey menekankan bahwa para wirausahawan binaan Endeavor telah menjadi garda depan dalam fase pertumbuhan ini.

Deretan nama yang menjadi bukti nyata dari tren ini antara lain Winston Utomo dan William Utomo (IDN Media), William Tjajadi (FIT HUB), Indra Gunawan dan Antonius Bong (Bobobox), hingga Edward Tirtanata dan James Prananto (Kopi Kenangan).

Potensi ekonomi digital Indonesia, yang diproyeksikan mencapai US$146 miliar pada 2025, menjadi latar belakang penting bagi pergeseran ini. Sektor seperti e-commerce, fintech, kesehatan digital, hingga agritech kini menuntut model bisnis yang lebih matang dan berorientasi jangka panjang.

Demi mendukung terbentuknya ekosistem startup Indonesia yang kuat, Endeavor secara aktif memfasilitasi para wirausahawan. Sepanjang 2024, mereka telah menyelenggarakan lebih dari 400 pertemuan investor di Singapura, mempertemukan 70 perusahaan dengan lebih dari 90 investor, dan mencatatkan 568 jam sesi mentoring.

Monika Rudijono, Managing Director Endeavor Indonesia, menegaskan kesuksesan para founder ini tidak berdiri sendiri. Menurutnya, ada multiplier effect atau efek bola salju yang menginspirasi lebih banyak wirausahawan.

"Kami percaya pada multiplier effect. Para founder ini bukan hanya tumbuh secara bisnis, tetapi juga menginspirasi sesama wirausahawan untuk bermimpi lebih besar dan membangun dampak bersama. Scaling impact, shaping tomorrow together bukan hanya tema, tapi semangat kolektif,” ujarnya.

Proses seleksi bergabung dengan jaringan Endeavor sendiri sangat ketat. Dari lebih dari 500 perusahaan yang ditinjau sepanjang 2024, hanya delapan founder yang berhasil lolos menjadi bagian dari jaringan global yang mencakup lebih dari 2.900 pengusaha di 45 negara.

Melalui pendampingan intensif, akses pendanaan via Endeavor Catalyst, dan jaringan komunitas yang solid, orientasi kewirausahaan Indonesia kini kian terbentuk.

Editorial Team