Peneliti teknik dari Ohio State University, Amerika Serikat (AS) menunjukkan bahwa broadband internet satelit Starlink juga bisa berfungsi sebagai navigasi Global Positioning System (GPS).
Para peneliti melakukan triangulasi sinyal dari enam satelit Starlink untuk mendeteksi lokasi di Bumi dengan akurasi kurang dari 27 kaki atau 8 meter. Itu cukup sebanding dengan kemampuan GPS di ponsel, yang biasanya menunjukkan secara tepat tempat manusia di Bumi dalam jarak 16 kaki atau 4,9 meter, bergantung pada kondisinya.
"Kami mengambil sinyal (Starlink) dan merancang algoritma canggih untuk menentukan lokasi di Bumi. Sinyal Starlink bekerja sangat akurat," ujar Zak Kassas, penulis studi dari Pusat Penelitian Kendaraan Otomatis dengan Navigasi Multimodal Assured (CARMEN), Ohio State University.
Dilansir dari Space, Senin (15/11) para peneliti mengembangkan sistem navigasi Starlink tanpa bantuan dari SpaceX, atau akses apa pun melalui koneksi broadband, dari perusahaan milik Elon Musk tersebut.
"Meskipun Starlink tidak dirancang untuk tujuan navigasi, kami menunjukkan bahwa mungkin untuk mempelajari bagian-bagian dari sistem tersebut dengan cukup baik untuk menggunakannya sebagai navigasi," katanya.
Para peneliti menempatkan antena di kampus University of California, dalam upaya menemukan lokasi menggunakan Starlink. Eksperimen ini menempatkan perkiraan posisi antena, menggunakan sinyal Starlink, dalam jarak 25 kaki atau 7,7 m dari lokasi sebenarnya. Tim kemudian menemukan bahwa sinyal navigasi Starlink bekerja sangat akurat dibandingkan GPS yang sudah ada.