TECH

Pelita Air Adopsi Teknologi Aviasi Terintegrasi 

Pelita Air terapkan paperless dan perangkat EFB.

Pelita Air Adopsi Teknologi Aviasi Terintegrasi Ilustrasi : pesawat milik Pelita Air. (Dok. Pertamina)
19 May 2023
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Maskapai penerbangan Pelita Air menerapkan Operations Control Center (OCC) secara penuh melalui Electronic Flight Assistant (EFA) yang dimiliki NAVBLUE. Bahkan, maskapai yang merupakan anak usaha dari Pertamina ini menjadi maskapai pertama di Asia Pasifik yang menerapkan teknologi aviasi terintegrasi tersebut. 

Direktur Operasional Pelita Air, Heru Susilo mengatakan bahwa bermitra dengan NAVBLUE merupakan bentuk komitmen Pelita Air dalam meningkatkan keselamatan penumpang dan efisiensi operasional. 

“Ini akan memberikan dampak positif dalam proses yang akurat, optimal, dan efisien yang terintegrasi ke dalam sistem operasional kami yang lain, meningkatkan kesadaran situasional, mengurangi beban kerja, dan meminimalkan kesalahan manusia (human error)” jelas Heru melalui keterangan resmi yang diterima di Jakarta, Jumat (19/5). 

Tak hanya itu, Pelita Air juga mendapatkan rekognisi dari NAVBLUE anak perusahaan Airbus yang bergerak dibidang navigasi. Penghargaan ini didapatkan sebagai bentuk komitmen Pelita Air untuk menerapkan keamanan dengan standar teknologi digital canggih dalam kegiatan operasionalnya. 

Terapkan paperless dan perangkat EFB

Kerja sama Pelita Air dan NAVBLUE/Dok Pelita Air

Penerapan terknologi yang dilakukan oleh Pelita Air juga membuatnya menjadi maskapai pertama di Indonesia yang lolos sertifikasi Electronic Flight Bag (EFB) level 2 dan Paket Penerbangan Digital.  EFB adalah sebuah perangkat digital yang memuat informasi untuk pilot dan memandu pekerjaan khususnya take off dan landing yang berhubungan dalam hal keselamatan.  

Chief Commercial Officer NAVBLUE, Briac Kerihuel mengatakan bahwa mereka mendukung Pelita Air dalam penerapan paperless, sejalan dengan komitmen mereka terhadap penerbangan berkelanjutan.  

“Industri penerbangan semakin bergantung pada analitik data untuk meningkatkan operasi penerbangan. Saat maskapai penerbangan di seluruh dunia berupaya untuk menjadikan Operations Control Centre (OCC) yang benar-benar digital, Mission+ terbukti menjadi solusi untuk mereka yang ingin mencapainya." kata Briac.

Komitmen Pelita Air untuk melebarkan sayap di rute domestik juga menjadi bentuk komitmen perusahaan dan sinergi untuk berkontribusi dalam mendukung pemerataan konektivitas di Indonesia dengan tetap mengusung standar layanan yang tinggi di setiap kegiatan operasionalnya. Saat ini Pelita Air telah mengoperasikan lima pesawat Airbus dengan total tujuh rute di beberapa wilayah Indonesia. 

Related Topics