Jakarta, FORTUNE – Kepopuleran teknologi metaverse ternyata memberikan efek positif terhadap perdagangan aset kripto. Menurut trader Tokocrypto, token kategori metaverse sejak akhir tahun lalu telah menunjukkan kenaikan signifikan.
Menurutnya, kondisi tersebut dipicu oleh kesadaraan masyarakat akan metaverse yang belakangan meningkat karena tak sedikit perusahaan maupun pemerintah negara dunia yang menyatakan akan mengembangkan metaverse sendiri.
"Pertumbuhan aset yang tidak dapat dipertukarkan (non-fungible token/NFT) dan kejayaan proyek play-to-earn memang mendorong meningkatkan transaksi token kripto yang masuk dalam kategori metaverse. Potensi masih cukup besar, meski market sedang bearish dan akan terus berlanjut hingga beberapa bulan ke depan," kata Nathan, dalam rilis resmi, dikutip Senin (13/6).
Nathan mengutip laporan Kraken Intelligence yang memperlihatkan meski dalam kondisi pasar negatif, token metaverse berhasil naik 400 persen ketimbang tahun lalu. Situasi tersebut terjadi akibat peningkatan minat investor dalam NFT dan dunia imersif.
Sejumlah token metaverse yang membubung dalam setahun terakhir, seperti Decentraland (MANA) mencapai 41 persen, Sandbox (SAND) sebesar 470 persen, dan Axie Infinity (AS) bahkan mencapai 511 persen.
Dikutip dari coinmarketcap.com, saat artikel ini ditulis, Decentraland memimpin token metaverse, dengan kapitalisasi pasar mencapai Rp21,39 triliun. Setelahnya, diikuti market cap The Sandbox mencapai Rp17,14 triliun, ApeCoin Rp16,87 triliun, Theta Network Rp16,31 triliun, dan Axie Infinity Rp13,42 triliun.