Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel Fortune IDN lainnya di IDN App
Presiden Direktur PT Agincourt Resources, Muliady Sutio/Dok. PT Agincourt Resources
Presiden Direktur PT Agincourt Resources, Muliady Sutio/Dok. PT Agincourt Resources

Jakarta, FORTUNE - PT Agincourt Resources (PTAR), pengelola Tambang Emas Martabe di Tapanuli Selatan, Sumatra Utara, optimistis dapat meningkatkan produksi emas pada 2025. Anak usaha United Tractors tersebut menargetkan produksi emas mencapai 240 ribu ounces.

"United Tractors memproyeksikan total produksi emas PTAR pada 2025 mencapai 240 ribu ounces. Kami berupaya memaksimalkan dengan menerapkan teknologi modern dan praktik terbaik di industri," ujar Presiden Direktur PTAR, Muliady Sutio, di Jakarta, Senin (11/3).

Pada 2024, PTAR mencatat pencapaian signifikan dengan pendapatan sebesar US$557,9 juta, meningkat 64 persen dibandingkan 2023 yang mencapai US$340 juta (year on year/yoy). Kenaikan ini didorong oleh peningkatan harga emas serta kenaikan produksi.

Dari sisi operasional, penjualan emas setara (gold sales equivalent) naik 19,7 persen pada 2024 menjadi 230.281 ounces dari 175.430 ounces pada 2023.

"Semoga kondisi global tetap stabil. Kita perlu berhati-hati karena biasanya jika kenaikan terlalu tinggi, koreksinya juga signifikan," kata Muliady.

Investasi US$2,7 juta untuk keberlanjutan

Selain produksi, PTAR juga menargetkan peningkatan keberlanjutan (sustainability). Perusahaan berkomitmen mengurangi emisi gas rumah kaca sebesar 30 persen dari 2019 hingga 2030. "Komitmen kami terhadap lingkungan terus diperkuat. Untuk mencapai target ini, kami telah memasang solar PV berkapasitas 2,1 MWp, menggunakan biofuel B35, memanfaatkan energi terbarukan dari PLN, serta mengoperasikan alat-alat hybrid," ujarnya.

Di bidang pengembangan dan pemberdayaan masyarakat (PPM), PTAR telah mengalokasikan dana US$2,7 juta pada 2024. Dana tersebut digunakan untuk pembangunan di 15 Desa Aksi Verifikasi (DAV) dan desa-desa lain di sekitarnya. "Kami memperkuat program CSR di sektor kesehatan, pendidikan, infrastruktur, sosial budaya, dan ekonomi," kata Muliady.

Fokus utama di sektor pendidikan mencapai US$617.543, termasuk pembangunan ruang kelas di lima sekolah setingkat SMA dan SMP serta program Beasiswa Martabe Prestasi bagi 494 penerima. Sementara itu, sektor kesehatan memperoleh alokasi US$308.772 yang digunakan untuk operasi katarak gratis, pemeriksaan kesehatan dokter spesialis, dan berbagai program kesehatan lainnya. Program PPM ini telah memberikan manfaat bagi lebih dari 32.696 individu.

Selain itu, PTAR membuka peluang kerja bagi masyarakat sekitar. Muliady mengungkapkan bahwa 76 persen dari total karyawan dan kontraktor PTAR merupakan tenaga kerja lokal. "Dari sisi keberagaman gender, kami bangga bahwa 24 persen atau 254 dari 1.042 karyawan PTAR adalah perempuan, dan saat ini mereka mengisi berbagai posisi strategis di perusahaan," katanya.

Editorial Team