East Ventures Suntik Pendanaan ke Startup Bioteknologi PathGen

Ini perkuat portofolio East Ventures di bidang kesehatan.

East Ventures Suntik Pendanaan ke Startup Bioteknologi PathGen
East Ventures. (dok. EV)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE – Memperkuat portofolio di bidang kesehatan, perusahaan dana ventura Asia Tenggara, East Ventures, mengumumkan pendanaan pada startup Bioteknologi kesehatan asal Indonesia, PathGen (PT PathGen Diagnostik Teknologi).

Co-Founder dan Managing Partner East Ventures, Willson Cuaca, menyatakan komitmennya untuk mendorong solusi dari PathGen agar bisa semakin mudah diakses pasar. “Kami yakin akan potensi teknologi genomik untuk merevolusi sistem dan infrastruktur layanan kesehatan di Indonesia, terutama untuk mendapatkan berbagai manfaat dari deteksi dini penyakit dan pengobatan presisi,” ujarnya dalam keterangan yang diterima Fortune Indonesia, Jumat (19/4).

Meski tidak menyebutkan besarannya, Willson mengungkapkan bahwa pendanaan ini akan dialokasikan untuk pengembangan beberapa area utama, seperti Penelitian dan Pengembangan (R&D), pemanfaatan teknologi, perluasan pasar, dan lainnya. “Tak hanya mendorong inovasi tetapi juga memperkuat kemampuan kita untuk meningkatkan dan menciptakan luaran klinis yang positif,” katanya.

Sementara itu, Royal Group Indonesia yang turut bekerja sama dalam pendanaan PathGen ini, yakin bahwa terobosan inovasi di bidang kesehatan bisa diwujudkan. “Kami akan membawa ahli korporasi dan bisnis kami ke PathGen dan memastikan pertumbuhan usaha yang berkelanjutan dan berdampak,” kata Pemegang Saham Royal Group Indonesia, Irawan Mulyadi.

Demoktarisasi ala PathGen

Dr. Susanti dan dr. Michael Rampangilei, co-founder PathGen. (dok. PathGen)

PathGen didirikan pada 2020, dan diinisiasi oleh Dr. Susanti sebagai co-Founder dan CEO bersama dr. Michael Rampangilei, Co-Founder dan COO PathGen.

Perusahaan ini hadir dengan visi untuk mendemokratisasikan solusi genomik di negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah dengan menyediakan alat diagnostik molekuler yang terjangkau untuk mendeteksi kanker dan berbagai penyakit lainnya di Indonesia.

Menurut Susanti, di Indonesia, hanya 18 persen fasilitas kesehatan yang memiliki akses terhadap tes kanker molekuler, hal ini disebabkan oleh biaya yang mahal, kompleksitas tes, serta keterbatasan kapasitas manusia dan laboratorium. Padahal, kanker masih jadi tantangan kesehatan global.

Untuk itu, PathGen mengembangkan teknologi mutakhir seperti Next-generation sequencing (NGS) untuk kanker dan penyakit lainnya. Hal ini telah merevolusi genomik yang memungkinkan analisis genom berukuran besar secara cepat dan hemat biaya, dan pada saat yang bersamaan, memfasilitasi pembuatan profil penyakit secara komprehensif.

“Kami yakin bahwa pendanaan ini akan mendukung misi kami dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat dengan mendemokratisasi solusi pengujian molekuler yang sesuai dengan konteks lokal,” kata Susanti.

Magazine

SEE MORE>
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024
[Dis] Advantages As First Movers
Edisi Maret 2024
Fortune Indonesia 40 Under 40
Edisi Februari 2024
Investor's Guide 2024
Edisi Januari 2024
Change the World 2023
Edisi Desember 2023
Back for More
Edisi November 2023
Businessperson of the Year 2023
Edisi Oktober 2023
Rethinking Wellness
Edisi September 2023

Most Popular

Ekspor Nonmigas April 2024: Logam Mulia Turun, Nikel Naik
Ini Tips Kelola Keuangan Untuk Pasturi yang LDR Antar Negara
Dibayangi Risiko Geopolitik,Ekonomi RI Diprediksi Tumbuh 5,06% di 2024
Gandeng Spotify, Boss Creator & Podkemas Asia Hadirkan PODFEST 2024
Riset East Ventures: Kesenjangan Digital RI Turun Meski Spread Naik
Impor Barang Konsumsi Januari-April 2024 Melesat 12,55%, Ini Pemicunya