Industri Semikonduktor Butuh Peta Jalan untuk Penuhi Kebutuhan Pasar

Industri semikonduktor butuh peta jalan 10-20 tahun.

Industri Semikonduktor Butuh Peta Jalan untuk Penuhi Kebutuhan Pasar
Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika (ILMATE) Kementerian Perindustrian, Taufiek Bawazier. (Kemenperin)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menyampaikan industri semikonduktor di Indonesia butuh peta jalan hingga 20 tahun ke depan untuk dapat memenuhi kebutuhan dalam negeri.

Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika (ILMATE) Kementerian Perindustrian, Taufiek Bawazier, mengatakan ekosistem industri semikonduktor dibutuhkan seiring perkembangan teknologi di berbagai sektor lain yang begitu pesat.

“Upaya membangun kembali industri semikonduktor di era kecerdasan buatan atau artificial intelligence ini menjadi peluang yang sangat besar,” katanya seperti dikutip dari laman Kemenperin, Jumat (9/12).

Beberapa upaya tengah dilakukan oleh Kemenperin, seperti menyiapkan sumber daya manusia mulai dari ahli elektronik hingga mikroelektrik. Bahkan, Kemenperin sedang menyiapkan pusat desain semikonduktor di Bandung, Jawa Barat. “Seluruh universitas dan akademisi akan masuk dalam skema ekosistem tersebut,” ujarnya.

Mendukung megatren

Ilustrasi Kecerdasan Buatan. Shutterstock/Elnur

Sementara, Plt. Direktur Jenderal Industri Kimia Farmasi dan Tekstil (IKFT), Ignatius Warsito, mengungkapkan semikonduktor merupakan komponen vital dalam pengembangan teknologi di tengah megatrend saat ini seperti remote working, artificial intelligence (AI), maupun electric vehicle (EV).

Untuk itu, Kemenperin terus berupaya mengembangkan industri semikonduktor sebagai bagian dari penguasaan berbagai sektor industri lain dari hulu sampai hilirnya. Hal ini juga diikuti dengan kebijakan strategis untuk ciptakan iklim usaha yang kondusif.

“Investasi industri hulu intermediate seperti MG-Si dengan kapasitas 32 ribu metrik ton per tahun butuh US$300 juta. Untuk industri polysilicon dengan kapasitas 6.500 metrik ton per tahun membutuhkan dana US$373 juta. Sedangkan industri ingot monocry monocrystalline dan wafer silicon butuh investasi US$85 juta,” katanya.

Pentingnya semikonduktor

Manufaktur Semikonduktor. (ShutterStock/Glitterstudio)

Pentingnya keberadaan industri semikonduktor disampaikan oleh para pelaku industri, seperti Presiden Direktur PT Astra Visteon Indonesia, Prihantanto Agung, yang menyebutkan bahwa produk semikonduktor memang kecil tapi sangat menentukan dalam proses produksi otomotif. “Barangnya kecil harganya cuma 0,1 dolar, namun bisa membuat kami jualan mobil yang harganya ratusan juta,” katanya.

Agung bercerita, pada saat pandemi Covid-19 pertama melanda Indonesia, rantai pasok semikonduktor global terputus dan berdampak bagi sektor otomotif di Indonesia. Harga semikonduktor yang semula sekitar 0,1 dolar AS melonjak berkali lipat hingga menyentuh 9-25 dolar AS, karena kelangkaan.

“Terpaksa kami beli. Kalau tidak, industri mobil bisa mati,” ujarnya.

Pengembangan SDM

Ilustrasi chip. (ShutterStock_Connect World)

Pada sektor berbeda, Director of Enterprise Intel Indonesia Corporation, Fransiskus Leonardus, menyatakan pihaknya mendukung penuh pengembangan industri semikonduktor di Indonesia, khususnya dalam hal pembangunan SDM yang mampu mendesain chip.

Dalam hal ini, yang perlu diperkuat adalah riset dan pengembangan desain semikonduktor, termasuk kesiapan SDM. “Selama ini belum ada desain made in Indonesia. Negara tetangga seperti Malaysia sudah memiliki desain tersendiri. Bahkan, satu negara tertentu bisa memiliki lebih dari 20 desain,” katanya.

Magazine

SEE MORE>
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024
[Dis] Advantages As First Movers
Edisi Maret 2024
Fortune Indonesia 40 Under 40
Edisi Februari 2024
Investor's Guide 2024
Edisi Januari 2024
Change the World 2023
Edisi Desember 2023
Back for More
Edisi November 2023
Businessperson of the Year 2023
Edisi Oktober 2023
Rethinking Wellness
Edisi September 2023

Most Popular

Ekspor Nonmigas April 2024: Logam Mulia Turun, Nikel Naik
Ini Tips Kelola Keuangan Untuk Pasturi yang LDR Antar Negara
Dibayangi Risiko Geopolitik,Ekonomi RI Diprediksi Tumbuh 5,06% di 2024
Gandeng Spotify, Boss Creator & Podkemas Asia Hadirkan PODFEST 2024
Riset East Ventures: Kesenjangan Digital RI Turun Meski Spread Naik
Impor Barang Konsumsi Januari-April 2024 Melesat 12,55%, Ini Pemicunya