Jeff Bezos: Keberpihakan pada Kebenaran Menjadi Kunci Keberhasilan

Kebenaran harus tetap diungkapkan meski menyakitkan.

Jeff Bezos: Keberpihakan pada Kebenaran Menjadi Kunci Keberhasilan
ShutterStock/LevRadin
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE – Pebisnis dunia, Jeff Bezos, meyakini bahwa landasan dukungan pada ‘pengungkapan kebenaran’ adalah salah satu kunci utama Keberhasilan yang membawanya sukses mendirikan raksasa teknologi Amazon dan usaha luar angkasa, Blue Origin.

Menurutnya, keberanian mengungkapkan kebenaran bisa jadi pembeda yang membawa Perusahaan berhasil. “Organisasi yang berkinerja tinggi harus memiliki mekanisme dan budaya yang mendukung pengungkapan kebenaran,” katanya seperti dikutip dari Fortune.com, Senin (18/12).

Ia sadar, kebenaran seringkali mendatangkan masalah, hingga berujung pada ketidaknyamanan dan membuat orang bersikap defensif. Namun, hal ini harus berani diperjuangkan. Apalagi, dalam sains, semua adalah tentang pengungkapan kebenaran dengan mekanisme yang sangat formal.

Upaya yang dilakukan

Shutterstock/JennLShoots

Salah satu yang ia terapkan dalam perusahaannya adalah dengan membiarkan pegawai junior bicara lebih dahulu sebelum para pegawai senior. “Jika saya berbicara terlebih dahulu, bahkan peserta pertemuan yang berkemauan keras, sangat cerdas, dan memiliki penilaian tinggi (sangat mungkin) akan berpikir bahwa pendapatnya tidak benar,” kata Bezos.

Bezos percaya bahwa para pemimpin harus secara terbuka mendiskusikan kesulitan dalam mengungkapkan kebenaran dengan tim mereka. “Anda harus mengingatkan orang-orang bahwa tidak apa-apa jika hal ini tidak nyaman… bahwa hal tersebut bukanlah hal yang seharusnya kita lakukan sebagai manusia… Kita sebagian besar bertahan hidup dengan menjadi makhluk sosial dan bersikap ramah serta kooperatif,” ujarnya.

Kompromi dan keras kepala

Ilustrasi Amazon (unsplash.com/Bryan Angelo)

Lebih lanjut, Bezos mengatakan ada dua hal yang jadi tantangan pencapaian pengungkapan kebenaran, yakni kompromi dan keras kepala. Soal kompromi, pihak-pihak yang tidak setuju memilih sesuatu yang tidak benar agar dapat melanjutkan. Sementara, terkait sikap keras kepala, para pegawai yang mengalami gesekan akan berupaya untuk memperjuangkan keyakinannya dan siapa pun yang kelelahan terlebih dahulu akan menyerah pada yang lain.

Menurutnya, untuk mengatasi kendala seperti itu, sebuah perusahaan memerlukan pendekatan proaktif. “Anda harus mencari kebenaran meskipun itu tidak nyaman,” katanya. “Anda harus mendapatkan perhatian orang-orang, dan mereka harus menerima hal tersebut, dan mereka harus mendapatkan energi untuk benar-benar memperbaiki keadaan.”

Magazine

SEE MORE>
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024
[Dis] Advantages As First Movers
Edisi Maret 2024
Fortune Indonesia 40 Under 40
Edisi Februari 2024
Investor's Guide 2024
Edisi Januari 2024
Change the World 2023
Edisi Desember 2023
Back for More
Edisi November 2023
Businessperson of the Year 2023
Edisi Oktober 2023
Rethinking Wellness
Edisi September 2023

Most Popular

Apple Minta Maaf atas Iklan iPad Pro yang Tuai Kontroversi
Pertamina Bantah Isu tentang Penghentian Penjualan Pertalite
PT Timah Rombak Jajaran Direksi, Ini Daftar Terbarunya
5 Tips Jaga Privasi Chat di WhatsApp Dengan Manfaatkan Fitur yang Ada
RUPST Bank Mas Absen Bagi Dividen dan Ganti Direktur
Paramount Petals Bangun Area Komersial Berbasis Kota Mandiri