NEWS

Jeff Bezos Janjikan US$2 miliar untuk Atasi Dampak Perubahan Iklim

Tergetnya restorasi lahan dan transformasi sistem pangan.

Jeff Bezos Janjikan US$2 miliar untuk Atasi Dampak Perubahan IklimShutterStock/LevRadin

by Bayu Pratomo Herjuno Satito

03 November 2021

Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE – Taipan dunia asal Amerika Serikat yang merupakan pendiri Amazon, Jeff Bezos, mengemukakan janjinya untuk mengatasi perubahan iklim dengan menyumbang US$2 miliar. Hal tersebut disampaikan dalam Konferensi Perubahan Iklim COP26 di Glasgow, Skotlandia. Janji ini mengikuti jumlah yang telah disebutkan pada awal bulan, yakni US$1 miliar. Pendanaan ini rencananya akan digunakan untuk restorasi lahan dan transformasi sistem pangan.

"Berinvestasi di alam melalui pendekatan tradisional dan inovatif sangat penting untuk memerangi perubahan iklim, meningkatkan keanekaragaman hayati, melindungi keindahan alam, dan menciptakan masa depan yang sejahtera," katanya dalam pidato di COP26 (2/11).

Melansir Fortune (2/11), keputusan Bezos memberikan pendanaan ini adalah bagian dari Bezos Earth Fund yang didirikannya, dan terkait pula dengan perjalanan luar angkasa yang ia lakukan pada pertengahan tahun. Perjalanan tersebut telah mengubah caranya memandang dunia. “Alam memberi kita kehidupan. Itu indah, tetapi juga rapuh. Saya teringat akan hal ini pada bulan Juli ketika saya pergi ke luar angkasa dengan Blue Origin,” katanya.

Sasaran pembiayaan US$2 miliar yang dijanjikan Bezos

Mengutip laman resmi Bezos Earth Fund, dana yang Bezos janjikan diarahkan untuk merestorasi lanskap dan mengalihkan sistem pangan dunia. “Kami harus melestarikan apa yang kami miliki, memulihkan apa yang telah hilang, dan menumbuhkan apa yang kami butuhkan selaras dengan alam,” katanya.

Terkait restorasi lanskap, Bezos akan mengalokasikan US$1 miliar untuk pemulihan yang difokuskan di Afrika. Restorasi ini mencakup penanaman pohon di lahan terdegradasi, revitalisasi padang rumput, dan pengintegrasian pohon ke lahan pertanian. Bezos Earth Fund akan bermitra dengan sejumlah perusahaan Afrika, termasuk AFR100, untuk memberi manfaat dalam skala besar.

Menurut Bezos, restorasi akan membantu mendorong hasil penting yang mencakup manfaat iklim, ketahanan pangan, penciptaan lapangan kerja, pertumbuhan ekonomi, kesuburan tanah, dan peningkatan konektivitas antara kawasan lindung untuk melindungi keanekaragaman hayati.

Berikutnya, terkait transformasi sistem pangan, Bezos Earth Fund akan mengalokasikan US$1 miliar untuk membantu mengubah sistem pangan dan pertanian yang mendukung kehidupan tanpa merusak kelestarian planet bumi.

Cakupan transformasi ini antara lain meningkatkan hasil panen tanpa melakukan perluasan lahan, mengurangi terjadinya pemborosan makanan secara signifikan, mengubah pola makan ke sumber nabati, dan membuat rantai pasokan pertanian yang lebih berkelanjutan.

Apa itu Bezos Earth Fund?

Bezos Earth Fund didirikan Bezos untuk mendanai ilmuwan, aktivis, LSM, dan aktor lain yang akan mendorong solusi iklim dan alam. Komitmen konglomerat itu diwujudkan dengan mengalokasikan dana senilai US$10 miliar.

Lembaga itu berharap dapat berperan dan berpengaruh positif dalam berbagai upaya mengurangi dampak perubahan iklim dan berbagai niat perlindungan alam. Dana yang dikelola diharapkan akan sepenuhnya tersalurkan pada 2030, tahun di mana Tujuan Pembangunan Berkelanjutan Perserikatan Bangsa-Bangsa harus dicapai.

Dalam laman resminya, Bezos Earth Fund berupaya mengatasi permasalahan alam yang terjadi dengan menggunakan kacamata kesejahteraan manusia. Menurut lembaga ini, satu-satunya cara untuk mencapai perubahan terkait lingkungan alam adalah fokus pada solusi yang membuat kehidupan masyarakat di masa depan lebih baik dari masa sebelumnya.

Di India, Bezos Earth Fund bekerja sama dengan sejumlah lembaga riset untuk mengupayakan transformasi pertanian untuk lebih ramah lingkungan dan tidak melakukan pembakaran lahan lagi. Lembaga pendanaan ini juga menyasar peningkatan penjualan truk ramah lingkungan di Amerika Serikat sebesar 25% pada 2030. Di Indonesia, kabarnya, Bezos juga akan terlibat dalam investasi energi bersih dalam hal penghentian operasi Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) bertenaga batu bara.