KSP: Indeks Keyakinan Konsumen Indonesia Dalam Zona Optimis

Tercermin dari kinerja permintaan dan produksi yang membaik.

KSP: Indeks Keyakinan Konsumen Indonesia Dalam Zona Optimis
Ilustrasi : proses jual-beli daging di pasar. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/aww.
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE – Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP), Edy Priyono, mengatakan Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) Indonesia berada pada zona optimis, yakni level 111.

Melihat angka tersebut, optimisme konsumen pada perekonomian Indonesia, menurutnya, masih terjaga. Hal ini ditunjukkan dengan Indeks penjualan ritel yang bertumbuh 8,6 persen secara tahunan pada Maret 2022. “Tren positif pertumbuhan penjualan ritel dan IKK diharapkan dapat menopang pertumbuhan ekonomi di triwulan I 2022,” ujarnya dalam keterangan pers, Minggu (8/5).

Edy melanjutkan, penjualan ritel sendiri merupakan sebuah indikator penting, karena konsumsi rumah tangga adalah penopang utama Pendapatan Domestik Bruto (PDB) di Indonesia. Hal ini pun memperlihatkan kinerja sisi permintaan yang positif, sekaligus menjadi dasar penilaian perekonomian Indonesia berada dalam kondisi baik, meski situasi global sedang tidak menentu.

Indikator sektor produksi

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan bersama Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil meninjau produksi produk manufaktur di Politeknik Manufaktur, Bandung, Jawa Barat, Selasa (8/2/2022). ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi/wsj.

Indikator lain, kata Edy, juga terlihat dari sisi produksi. Keyakinan manajer bisnis pada sektor manufaktur yang berada di zona ekspansif dengan level 51,3 pada Maret 2022. Apalagi, konsistensi ekspansi ini terus berlangsung selama tujuh bulan berturut-turut.

Edy menyatakan utilisasi industri pengolahan mencapai 72,45 persen pada triwulan I-2022. Angka ini terpantau mendekati level sebelum pandemi. “Dengan demikian risiko inflasi ke depan dapat diminimalisir,” ujarnya.

Pemerintah berhasil jaga stabilitas ekonomi

Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi (kanan) berbincang dengan pedagang telur saat berkunjung di Pasar Senen Blok III, Jakarta, Kamis (17/3/2022). ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/foc.

Pemerintah, menurutnya, cukup berhasil menjaga stabilitas perekonomian Indonesia karena bersama masyarakat sanggup mengendalikan pandemi Covid-19 seiring berbagai upaya dalam rangka pemulihan ekonomi nasional.

Sedangkan, secara eksternal, Indonesia juga diuntungkan dengan komoditas unggulan ekspor yang turut meningkatkan dukungan dari sektor fiskal. Cadangan devisa Indonesia dan stabilitas rupiah tercatat baik dengan surplus neraca dagang yang terjadi dalam 23 bulan berturut-turut.

“Kombinasi faktor-faktor ini menguatkan kepercayaan investor terhadap ekonomi Indonesiam sehingga investasi asing (FDI) pada triwulan I-2022 tumbuh signifikan 31,8 persen secara tahunan,” kata Edy.

Tantangan yang masih mengadang

Ilustrasi Konflik rusia-ukraina. Shutterstock/Tomasz Makowski

Namun, kondisi baik ini masih perlu dipantai mengingat situasi ekonomi global masih bergejolak. Perang Rusia-Ukraina menimbulkan dampak secara global, kenaikan harga komoditas masih terjadi, ditambah pandemi Covid-19 yang belum usai, terutama melihat perkembangan yang terjadi di Cina. Dengan demikian, masih ada potensi penurunan pertumbuhan ekonomi global.

Situasi ini, bila terus berlanjut dan tidak diantisipasi dapat menurunkan daya beli masyarakat dan menekan fiskal, di tengah inflasi yang terus meningkat, ujarnya “Mengingat APBN harus lebih banyak menyediakan dukungan bantalan sosial bagi masyarakat, dan terakhir menekan pasar keuangan melalui pelemahan rupiah, serta meningkatnya tingkat bunga pasar,” ujarnya.

Upaya antisipasi dari pemerintah

Presiden Jokowi memberikan BLT kepada salah satu pedagang di Pasar Kanoman, Cirebon, Rabu (13/4). (Tangkapan layar)

Untuk itu, pemerintah sendiri sudah menyiapkan sejumlah strategi dan langkah dalam mengantisipasi berbagai tantangan ini. Diversifikasi tujuan ekspor maupun sumber impor pun dilakukan, sejalan dengan dorongan penggunaan local currency settlement system (LCS) dalam transaksi ekspor impor.

Selain itu, kata Edy, pemerintah juga mendorong efisiensi dan pemulihan industri pengolahan. “Pemerintah juga memperkuat perlindungan sosial ekonomi yang lebih tepat sasaran melalui reformasi subsidi dan pembenahan basis data,” katanya.

Magazine

SEE MORE>
Fortune Indonesia 40 Under 40
Edisi Februari 2024
Investor's Guide 2024
Edisi Januari 2024
Change the World 2023
Edisi Desember 2023
Back for More
Edisi November 2023
Businessperson of the Year 2023
Edisi Oktober 2023
Rethinking Wellness
Edisi September 2023
Fortune Indonesia 100
Edisi Agustus 2023
Driving Impactful Change
Edisi Juli 2023

Most Popular

Cara Daftar BRImo Secara Online Tanpa ke Bank, Ini Panduannya
Jumlah Negara di Dunia Berdasarkan Keanggotaan PBB
Erick Thohir Buka Kemungkinan Bawa Kasus Indofarma ke Jalur Hukum
Saat Harga Turun, Edwin Soeryadjaya Borong Saham SRTG Lagi
Lampaui Ekspektasi, Pendapatan Coinbase Naik Hingga US$1,6 Miliar
Mengenal Apa Itu UMA pada Saham dan Cara Menghadapinya