Mengenal Teknik Ecoprint dalam Bisnis Fesyen

Teknik ini fokus pada penggunaan materi alami saat produksi.

Mengenal Teknik Ecoprint dalam Bisnis Fesyen
Ilustrasi daun yang digunakan untuk ecoprint. (Pixabay/StockSnap)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE – Industri fesyen ramah lingkungan dan berkelanjutan semakin diminati. Segmen ini turut melahirkan beragam istilah, salah satunya dalam proses percetakan tekstil yang disebut ecoprint.

Fesyen merupakan salah satu subsektor ekonomi kreatif yang cukup produktif dan memuliki prospek tinggi dibandingkan subsektor lainnya. Hal ini berpotensi lebih tinggi lagi bila menyesuaikan dengan tren ramah lingkungan yang makin populer di tengah masyarakat.

Kondisi alam yang semakin mengkhawatirkan telah menggerakkan sejumlah pelaku bisnis fesyen untuk membuat berbagai terobosan dalam setiap lini bisnis yang dijalankan. Salah satu inovasinya ialah ecoprint. Berikut ulasannya. 

Definisi

Proses pembuatan produk dengan teknik ecoprint. (Tangkapan layar YouTube @RomanNuansa)

Mengutip wanaswara.com, ecoprint adalah teknik mencetak pada kain dengan menggunakan pewarna alami dan membuat motif dari bahan alami–seperti daun, bunga, ranting, dan lainnya–secara manual yaitu dengan cara ditempel sampai timbul motif pada kain.

Teknik ini merupakan hasil perkembangan dari teknik ecodyeing, yaitu pewarnaan kain dari alam. Indiana Flint pada tahun 2006 mengembangkannya menjadi teknik ecoprint. Saat itu, Flint menempelkan tanaman yang mempunyai pigmen warna dan menempelkannya pada kain yang berserat alami.

Jadi, secara umum, ecoprint sendiri bisa disimpulkan sebagai teknik mencetak, mewarnai dan membuat produk dengan menggunakan bahan-bahan alami.

Teknik pewarnaan

Unsur alam. (Pixabay/Picography)

terdapat dua teknik pewarnaan yang bisa dilakukan untuk menghasilkan produk ecoprint. Pertama, teknik iron blanket, di mana kain awalnya dibersihkan (mordanting), kemudian baru bisa menerapkan pewarna dari bahan alami yang sudah disiapkan sebelumnya pada kain yang sudah bersih.

Setelah itu, kain yang sudah diberi warna dan pola bisa digulung dengan pipa paralon, lalu ikat dengan tali. Terakhir, kukus kain yang telah diikat selama kurang lebih dua jam.

Teknik kedua adalah pounding, prosesnya cukup berbeda dengan iron blanket, terutama pada dua tahap terakhir. Iron blanket menggulung kain menggunakan paralon untuk mengeluarkan warna daun pada kain, sedangkan pada teknik pounding, yang dilakukan adalah memukul daun pada kain menggunakan palu kayu.

Berikutnya, pada teknik iron blanket, pengeringan dilakukan dengan mengukus kain selama 2 jam, sedangkan pada teknik pounding proses pengeringan dilakukan dengan menjemur kain  langsung di bawah sinar matahari.

Ecoprint dan bisnis

Contoh produk yang dibuat dengan teknik ecoprint. (jatengprov.go.id)

Bicara soal bisnis, menurut sirclo.com, teknik ecoprint sendiri sangat mendukung, terutama berkenaan dengan kelestarian lingkungan. Penggunaan bahan alami bisa menjadi nilai tambah tersendiri bagi setiap produk yang kita hasilkan dalam bisnis. Kini, masyarakat pun sudah banyak yang semakin sadar pentingnya produk ramah lingkungan.

Ecoprint bisa digunakan sebagai solusi agar bisnis bisa menunjan lingkungan yang ramah, sejalan dengan sistem pemasaran green marketing. Hal ini merupakan solusi cerdas untuk membuat dunia bisnis tetap memperhatikan keseimbangan lingkungan.

Teknik yang tergolong baru ini pun membawa penyegaran bagi dunia bisnis, bahkan bisa meningkatkan kesadaran lingkungan serta turut menjaga kelestarian lingkungan.

Keuntungan

Teknik membuat produk ecoprint. (Tangkapan layar @DinarKusumo)

Dengan memanfaatkan teknik ecoprint di sektor bisnis fesyen, berikut ini adalah beberapa keuntungannya: 

  1. Ramah lingkungan
    Penggunaan bahan alami sudah jelas aman bagi lingkungan, sehingga bisa jadi nilai tambah bagi produk yang kita hasilkan. Penggunaan teknik ecoprint bisa jadi pertimbangan bagi perusahaan pabrik tekstil, yang bukan hanya menghasilkan sebuah produk. Namun, juga menghasilkan sebuah limbah yang membahayakan.
  2. Motifnya unik dan menarik
    Penggunaan bahan-bahan alami, lagi-lagi merupakan daya tarik tersendiri bagi produk yang menerapkan ecoprint. Bagi perusahaan tekstil, penggunakan teknik ini akan mengurangi produksi lingkungan. Sementara itu, bagi bisnis fesyen, menggunakan ecoprint dapat memberikan motif unik dan menarik.
  3. Sumber bahan baku melimpah
    Bahan alami, seperti tumbuhan, mempunyai ragam yang berlimpah. Dengan demikian, motif baru sangat mungkin ditemui dalam setiap kreasi yang dibuat. Alam tak terbatas, begitu juga dengan produk-produk yang dihasilkan dengan berdasar pada setiap unsur di dalamnya.
  4. Bernilai seni tinggi
    Keunikan yang dimiliki teknik ecoprint membawa keunggulan tersendiri yang bernilai seni cukup tinggi. Dengan begitu, produk yang dihasilkan pun bisa dijual dengan harga yang tinggi dan menguntungkan.
  5. Bisa diterapkan untuk berbagai bisnis
    Ecoprint sangat tepat untuk bisnis teksil dan fesyen, tapi faktanya, teknik ecoprint dapat digunakan untuk berbagai bisnis. Misalnya, teknik ini bisa diterapkan untuk packaging, dapat menjadi daya tarik serta nilai tambah bagi bisnis tersebut.

Related Topics

EcoprintFesyen

Magazine

SEE MORE>
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024
[Dis] Advantages As First Movers
Edisi Maret 2024
Fortune Indonesia 40 Under 40
Edisi Februari 2024
Investor's Guide 2024
Edisi Januari 2024
Change the World 2023
Edisi Desember 2023
Back for More
Edisi November 2023
Businessperson of the Year 2023
Edisi Oktober 2023
Rethinking Wellness
Edisi September 2023

Most Popular

Cara Membuat Akun PayPal dengan Mudah, Tanpa Kartu Kredit!
UOB Sediakan Kartu Kredit Khusus Wanita, Miliki Nasabah 70 ribu
Survei BI: Tren Harga Rumah Tapak Masih Naik di Awal 2024
Kelas BPJS Kesehatan Dihapus tapi Iuran Tetap Beda, Seperti Apa?
IBM Indonesia Ungkap Fungsi WatsonX Bagi Digitalisasi Sektor Keuangan
Saksi Sidang Kasus Korupsi Tol MBZ Sebut Mutu Beton Tak Sesuai SNI