Raffi Ahmad Ungkap Peluang Bisnis Sportainment

Efektif dalam menyampaikan kampanye tertentu kepada publik.

Raffi Ahmad Ungkap Peluang Bisnis Sportainment
Pemilik RANS Entertainment, Raffi Ahmad. (Fortuneidn/Bayu)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE – Komisaris Utama RANS Entertainment yang juga selebritis, Raffi Ahmad, mengatakan Sportainment bisa jadi peluang bisnis yang menguntungkan. Hal ini semakin diminati dan dianggap menarik karena mamou menggabungkan format olahraga dengan hiburan.

“Sportainment akan maju, karena setelah Covid-19, banyak orang yang menyadari bahwa sehat itu penting. Jadi, gara-gara acara lagi-lagi Tenis, lalu tahun lalu Vindes buat acara tenis, sekarang terbukti, untuk mem-booking lapangan tenis itu susah banget,” kata Raffi kepada Fortune Indonesia, Rabu (13/7).

Apalagi untuk beberapa cabang olahraga yang dekat dengan masyarakat Indonesia, seperti sepakbola atau badminton,  gabungan format olahraga serta hiburan bisa diterima oleh masyarakat. “Kita bisa meng-influence orang-orang dengan berbagai campaign apapun yang memang mau kita bikin,” ujarnya.

Lebih dari sekedar gabungan antara olahraga dan hiburan, Sportainment sendiri menurut grin.com, adalah integrasi antara olahraga dan hiburan yang saling memengaruhi dan mendukung satu dengan lainnya, sebagai sebuah bisnis yang menguntungkan. 

Olahraga sebagai bagian dari gaya hidup modern semakin fokus menjadi bagian dari industri hiburan. Di sisi lain, media massa semakin berkonsentrasi pada kejadian, orang, dan topik yang berkaitan dengan olahraga, karena ini memiliki potensi menghibur.

Kolaborasi

Menurut Raffi, salah satu contoh kolaborasi yang menguntungkan antara pelaku usaha RANS Nusantara Footbal Club (RFC) dan RANS PIK Basketball Club (RPC) yang baru saja menjalin kerja sama dengan Artotel Group dalam hal penyediaan akomodasi berstandar atlet profesional, dalam setiap pertandingan tandang.

“Misalnya, campaign-nya, mudah-mudahan dengan tim olahraganya RANS sudah bergabung dengan Artotel, seluruh tim lain yang profesional maupun yang belum, seperti dari kampus atau sekolah, bisa menjadikan Artotel sebagai pilihan utama untuk akomodasi, karena kualitas yang mendukung olahragawan,” kata Raffi.

Perlu dikulik terus

Meski begitu, konsep Sportainment merupakan hal yang relatif baru dalam bisnis, sehingga perlu banyak ditelaah lebih lanjut. “Banyak sekali yang bisa dikolaborasikan, tapi kuncinya harus kita kulik, karena belum ada pakem yang standar, masih bisa berubah-ubah,” ujarnya.

Raffi menyebutkan bahwa RANS juga terus mengulik potensi bisnis Sportainment, mulai dari segi bisnis, momentum, maupun berbagai cara yang bisa dilakukan. 

Belum lama ini, RANS bekerja sama dengan sejumlah pihak, menyelenggarakan ‘Lagi-lagi Tenis’ yang menghadirkan para selebritis untuk saling bertanding dalam kompetisi kecil yang bisa disaksikan secara langsung, baik offline maupun online. “Hampir 5.000 tiket dalam 5 menit sold out,” katanya.

Selain itu, RANS sudah memiliki satu divisi khusus olahraga yang memang bisa dikembangkan, seperti sepakbola, basket, serta tenis. Dengan kekuatan media sosial yang dimiliki RANS Entertainment, cabang-cabang olahraga ini pun berpotensi besar menjadi sebuah bisnis dalam industri yang terintegrasi dan bisa dikembangkan secara berkelanjutan.

Magazine

SEE MORE>
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024
[Dis] Advantages As First Movers
Edisi Maret 2024
Fortune Indonesia 40 Under 40
Edisi Februari 2024
Investor's Guide 2024
Edisi Januari 2024
Change the World 2023
Edisi Desember 2023
Back for More
Edisi November 2023
Businessperson of the Year 2023
Edisi Oktober 2023
Rethinking Wellness
Edisi September 2023

Most Popular

Cara Membuat Akun PayPal dengan Mudah, Tanpa Kartu Kredit!
UOB Sediakan Kartu Kredit Khusus Wanita, Miliki Nasabah 70 ribu
Kelas BPJS Kesehatan Dihapus tapi Iuran Tetap Beda, Seperti Apa?
IBM Indonesia Ungkap Fungsi WatsonX Bagi Digitalisasi Sektor Keuangan
Survei BI: Tren Harga Rumah Tapak Masih Naik di Awal 2024
Saksi Sidang Kasus Korupsi Tol MBZ Sebut Mutu Beton Tak Sesuai SNI