Beroperasi Desember, LRT Jabodebek Dorong Pengguna Transportasi Umum

Jadi bagian upaya penyelesaian masalah transportasi kota.

Beroperasi Desember, LRT Jabodebek Dorong Pengguna Transportasi Umum
Tampilan LRT Jabodebek. (Dok. PT KAI)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE – Menteri Perhubungan (Menhub), Budi Karya Sumadi, menyampaikan bahwa Pemerintah masih menargetkan Light Rail Transit Jakarta Bogor Depok Bekasi (LRT Jabodebek) dapat beroperasi komersial Desember 2022. Hadirnya moda ini diharapkan meningkatkan minat masyarakat dalam penggunaan moda transportasi umum massal.

Peningkatan minat masyarakat dalam menggunakan transportasi umum massal–seperti LRT Jabodebek–dapat jadi salah satu faktor yang dapat menyelesaikan masalah transportasi perkotaan.

“Jabodetabek masih bergelut dengan isu kemacetan, yang penyebab utamanya adalah penggunaan kendaraan pribadi. Untuk itu, kemudahan mengakses dan integrasi antarmoda menjadi kunci,” kata Menteri Budi seperti dikutip dari laman Kemenhub, Jumat (13/5).

Selain mengurangi macet, LRT akan memberikan banyak keuntungan lain bagi para penggunanya, seperti waktu tempuh yang relatif lebih cepat, kepastian jadwal, serta kenyamanan dalam bertransportasi.

Dukungan pembangunan LRT secara fiskal

Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi. (dok.Kemenhub)

Menhub juga menyampaikan bahwa dalam pembangunan LRT Jabodebek, pemerintah memberi dukungan fiskal lewat Penyertaan Modal Negara (PMN) kepada PT Kereta Api Indonesia (KAI). Selain itu, pemerintah juga memberikan jaminan atas pinjaman sindikasi bank.

Menteri Budi berharap dengan adanya LRT Jabodebek, transportasi akan lebih terintegrasi, sehingga masyarakat bisa beralih ke transportasi umum massal. “Dengan adanya iintegrasi antarmoda yang baik, diharapkan semakin memudahkan masyarakat dalam menggunakan angkutan umum,” ujarnya.

Tiga target pengguna LRT yang difasilitasi

Shutterstock/bangoland

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Prasarana Ditjen Perkeretaapian, Harno Trimadi, mengatakan bahwa ada 3 pengguna LRT yang difasilitasi oleh Kemenhub, yakni pejalan kaki dan pesepeda; pengguna angkutan umum lain; dan pengguna angkutan pribadi.

Contoh perwujudannya, LRT Jabodebek akan diintegrasikan dengan Stasiun Kereta Cepat di Halim. Kemudian, untuk memudahkan akses menuju Stasiun LRT Jabodebek, akan dibangun sejumlah fasilitas pendukung baik dalam jangka pendek, seperti akses jembatan, tangga, eskalator, maupun lift; serta akses jangka panjang, seperti park and ride, perbaikan geometri jalan, dan pelebaran jalan.

Target penumpang per harinya

Sejumlah pekerja menyelesaikan proyek infrastruktur Depo LRT (Light Rail Transit) Jabodebek di Jatimulya, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Jumat (1/4/2022). ANTARA FOTO/ Fakhri Hermansyah/nym.

Penumpang LRT Jabodebek ditargetkan mencapai 100 ribu orang per hari dan headway 6 menit sekali. Stasiun Cawang akan menjadi hub-nya dengan prediksi pergerakan paling besar di stasiun ini mencapai sekitar 79 ribu pergerakan per hari.

LRT Jabodebek memiliki panjang lintasan mencapai 44,43 kilometer dan 18 titik stasiun pemberhentian. Sarana transportasi massal ini akan menjadi alternatif moda transportas massal yang lebih modern dan efisien bagi masyarakat.

Magazine

SEE MORE>
Fortune Indonesia 40 Under 40
Edisi Februari 2024
Investor's Guide 2024
Edisi Januari 2024
Change the World 2023
Edisi Desember 2023
Back for More
Edisi November 2023
Businessperson of the Year 2023
Edisi Oktober 2023
Rethinking Wellness
Edisi September 2023
Fortune Indonesia 100
Edisi Agustus 2023
Driving Impactful Change
Edisi Juli 2023

Most Popular

Cara Daftar BRImo Secara Online Tanpa ke Bank, Ini Panduannya
Jumlah Negara di Dunia Berdasarkan Keanggotaan PBB
Erick Thohir Buka Kemungkinan Bawa Kasus Indofarma ke Jalur Hukum
Saat Harga Turun, Edwin Soeryadjaya Borong Saham SRTG Lagi
Lampaui Ekspektasi, Pendapatan Coinbase Naik Hingga US$1,6 Miliar
Mengenal Apa Itu UMA pada Saham dan Cara Menghadapinya