Pertegas Komitmen ESG, EIGER Adventure Rilis Laporan Keberlanjutan

Capaian aspek laporan keberlanjutan EIGER 2022 meningkat.

Pertegas Komitmen ESG, EIGER Adventure Rilis Laporan Keberlanjutan
Acara peluncuran Laporan Keberlanjutan EIGER 2022 di Gedung Sarinah Thamrin, Rabu (17/5). (dok. Eiger)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE – Jenama perlengkapan kegiatan luar ruang (outdoor), EIGER Adventure, merilis Laporan Keberlanjutan 2022 sebagai bentuk penegasan komitmen perusahaan pada isu Environmental, Social dan Governance (ESG).

General Manager Product & Sustainability Project Leader EIGER, Harimula Muharam, mengatakan, terdapat 14 capaian keberlanjutan di tahun 2022, lebih banyak dibandingkan tahun sebelumnya yang mencakup 8 capaian aspek laporan seiring dengan evaluasi dan pengukuran berbagai aspek lingkungan yang lebih besar.

“Mulai dari tata kelola dan budaya perusahaan berkelanjutan, menambah jumlah bahan baku dari material terbarukan, melakukan penilaian aspek lingkungan dan sosial pemasok, sampai mengelola berbagai limbah fashion dan produk defect EIGER dalam proyek EIGER Green Project,” kata Harimula dalam keterangan pers, Jumat (19/5).

Meski EIGER adalah perusahaan non-publik, namun inisiasi laporan keberlanjutan ini menurutnya perlu dilakukan secara mandiri sebagai bentuk keyakinan perusahaan untuk bisa memberikan dampak terbaik bagi Indonesia.

Proses bisnis berkelanjutan perlu diterapkan dan dilakukan pengukurannya sejak dini, agar mampu mereduksi dampaknya bagi lingkungan sekecil mungkin.

Hasil konkret

Rangkaian desain produk upcycling Eiger. (Fortuneidn/Bayu)

Salah satu bentuk konkret bisnis keberlanjutan yang dijalankan EIGER adalah penggunaan bahan baku dari material terbarukan. Jika pada 2021 baru 3,7 persen produk EIGER yang menggunakan material terbarukan, tahun lalu jumlahnya meningkat menjadi 14 persen. "Kami optimis bisa mencapai target 20 persen sebelum 2030,” ujarnya.

EIGER juga berkomitmen, hingga 2030 sedikitnya terdapat 20 persen dari seluruh produksi menggunakan material terbarukan, mulai dari polyester daur ulang dari botol plastik, serat kayu selulosa, katun organik, hingga penggunaan bambu sebagai material yang diambil langsung dari alam.

Jenama ini menurutnya juga sedang membangun rencana praktik-praktik keberlanjutan sesuai peta jalan dengan para pemasok. “Total ada 81 persen produk EIGER yang diproduksi oleh pemasok di dalam negeri selama tahun 2022. Rencana strategis kami termasuk membuat EIGER Sustainable Supply Chain. Penguatan kapasitas para pemasok, terutama skala UMKM untuk peningkatan kualitas pemasok lokal,” kata Harimula.

Kemitraan

Booth Eiger saat Peluncuran Laporan Keberlanjutan 2022 di Sarinah Thamrin. (dok. Eiger)

General Manager Marketing EIGER, Riadi Suwano, menambahkan perusahaan terus membangun kemitraan dengan berbagai pihak untuk bisa membentuk masa depan yang lebih baik. Hal ini sesuai dengan tema besar yang diambil EIGER pada 2022, yakni “Stitching Together for a Better Future”.

“Untuk menjaga alam kita dan rumah kita bersama, EIGER tak bisa bergerak sendiri. Ada kemitraan yang kami bangun dengan seluruh stakeholder dari hulu hingga hilir, demi mengurangi dampak lingkungan dalam seluruh proses bisnis EIGER,” ujar Riadi.

Kolaborasi yang dilakukan oleh EIGER bersama para pemangku kepentingan dan setiap konsumen, akan berdampak pada perbaikan aspek ESG di setiap lini usaha EIGER sebagai sebuah bisnis yang berkelanjutan.

Magazine

SEE MORE>
Fortune Indonesia 40 Under 40
Edisi Februari 2024
Investor's Guide 2024
Edisi Januari 2024
Change the World 2023
Edisi Desember 2023
Back for More
Edisi November 2023
Businessperson of the Year 2023
Edisi Oktober 2023
Rethinking Wellness
Edisi September 2023
Fortune Indonesia 100
Edisi Agustus 2023
Driving Impactful Change
Edisi Juli 2023

Most Popular

Paylater Layaknya Pedang Bermata Dua, Kenali Risiko dan Manfaatnya
Bidik Pasar ASEAN, Microsoft Investasi US$2,2 Miliar di Malaysia
LPS Bayarkan Klaim Rp237 Miliar ke Nasabah BPR Kolaps dalam 4 Bulan
Bukan Cuma Untuk Umrah, Arab Saudi Targetkan 2,2 Juta Wisatawan RI
BI Optimistis Rupiah Menguat ke Rp15.800 per US$, Ini Faktor-faktornya
Rambah Bisnis Es Krim, TGUK Gandeng Aice Siapkan Investasi Rp700 M