5 Rahasia Sukses d’BestO Miliki 300 Outlet dan Ribuan Karyawan

Waralaba ayam goreng mampu berkembang melewati tantangan.

5 Rahasia Sukses d’BestO Miliki 300 Outlet dan Ribuan Karyawan
Salah satu outlet d’BestO/Dok. d’BestO
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Bisnis kuliner ayam goreng bukan sekedar tren yang lekas berlalu. Makanan yang satu ini digemari semua orang dan membuat outlet kuliner olahan ayam ini pun makin menjamur. Dari berbagai pemain F&B yang mengandalkan menu ayam goreng cepat saji di Indonesia, nama d’BestO patut diperhitungkan.

Mengusung konsep berbeda dibanding pesaing dari luar negeri yang umumnya menyasar segmen restoran, d’BestO fokus untuk menyediakan menu fried chicken dalam konsep mini resto yang sederhana dan merakyat. Dengan fokus pada segmen ini, d’BestO berhasil melebarkan sayap dengan pesat hingga kini telah memiliki hampir 300 outlet yang tersebar di Jabodetabek, Bandung, Surabaya, hingga Sumatera Barat. 

Dalam malam penghargaan Shopee Super Awards 2021 pada Kamis (16/12) lalu, Wahyu Pambudi, Corporate Secretary d’BestO membagikan lima rahasia d’BestO hingga bisa berkembang pesat secara konsisten melewati berbagai tantangan.

d’BestO sendiri terpilih menjadi Top Growing F&B Merchant pada Shopee Super Awards 2021, acara penghargaan yang dilakukan oleh Shopee untuk mengapresiasi berbagai pihak dan figur yang dinilai turut menjadi penggerak ekonomi digital di Indonesia.

Apa saja rahasia sukses waralaba d’BestO hingga mampu bertahan hingga saat ini? 

1. Jeli memilih segmen usaha

Saat ini sudah banyak waralaba ayam goreng atau fried chicken yang tersebar di Indonesia, baik waralaba lokal maupun internasional. Meskipun demikian, pendiri d’BestO, Evalinda Amir dan Setyajid, memberikan sentuhan yang berbeda untuk waralabanya.

 Dua pendiri d’BestO yang merupakan dokter hewan tersebut ingin menawarkan ayam goreng yang terjangkau dengan rasa yang lezat, konsisten, dan bersertifikasi Majelis Ulama Indonesia (MUI). 

“Produk yang kami jual pasti ada waktunya akan sama atau mirip dengan kompetitor. Namun, selalu ada jalan untuk menemukan celah yang bisa kita maksimalkan,” tutur Wahyu.

2. Berpikir kreatif saat menghadapi krisis

Seperti waralaba lainnya, d’BestO juga mengalami pasang-surut usaha. Pada 1994, Evalinda dan Setyajid sudah membuka outlet ayam goreng dengan sistem gerobak yang dinamakan Kentuku Fried Chicken (KUFC).

 Namun, pada 1998 sampai 2005, KUFC menghadapi krisis akibat wabah flu burung di Indonesia. Tak menyerah, Evalinda dan Setyajid turut menyertakan status mereka sebagai dokter hewan dalam profil di setiap outlet. Tujuannya agar masyarakat yakin bahwa produk yang dijual KUFC bebas dari flu burung. 

3. Inovatif memaksimalkan sumber daya

Wahyu menjelaskan, selain efisiensi, inovasi menggunakan bahan baku yang sudah ada merupakan kunci untuk fokus pada keunggulan yang dimiliki, yaitu aneka produk ayam goreng, burger, dan turunannya. 

Ia mengatakan, d’BestO selalu mengeluarkan menu baru setiap tiga sampai empat bulan sekali agar konsumen tidak bosan. Baru-baru ini, d’BestO mengeluarkan menu baru, yaitu Ayam Celup Bakar (CLBK). Produk ini dibuat dengan dua metode memasak, yaitu digoreng dan dibakar.

4. Memberi lebih untuk mendapatkan lebih

Salah satu upaya d’BestO untuk bertanggung jawab kepada masyarakat adalah berbagi dengan pihak-pihak yang membutuhkan. 

“Hal ini kami terapkan secara rutin melalui program bernama Jumat Berkah. Untuk karyawan, kami juga secara rutin memberikan apresiasi berupa penghargaan tahunan dan masih banyak lagi,” kata Wahyu. 

Adapun melebarnya waralaba d’BestO hingga ke luar Jawa juga telah memberikan dampak signifikan terhadap sektor sosial dan ekonomi. Pada 2014, d’BestO tercatat mampu mengurangi tingkat pengangguran di Kota Padang, Sumbar. 

5. Marketing berbasis data

Seperti diketahui, d’BestO turut beradaptasi dengan gaya hidup digital melalui kemitraannya dengan Shopee. Dengan bergabung sebagai merchant Shopee Food dan memberikan pilihan pembayaran ShopeePay, d’BestO mampu mendatangkan lebih banyak konsumen dan dapat melihat data transaksi secara lebih komprehensif. 

Wahyu mengaku, pihaknya selalu melihat insight dari transaksi penjualan d’BestO di Shopee Food. “Insight tersebut memungkinkan kami untuk membuat program berlandaskan data, sehingga lebih terukur, jelas, dan tepat sasaran,” katanya. 

Itulah lima rahasia sukses d’BestO yang dapat dijadikan inspirasi bagi Anda untuk memulai atau mengembangkan bisnis. 

Magazine

SEE MORE>
Fortune Indonesia 40 Under 40
Edisi Maret 2024
Investor's Guide 2024
Edisi Januari 2024
Change the World 2023
Edisi Desember 2023
Back for More
Edisi November 2023
Businessperson of the Year 2023
Edisi Oktober 2023
Rethinking Wellness
Edisi September 2023
Fortune Indonesia 100
Edisi Agustus 2023
Driving Impactful Change
Edisi Juli 2023

Most Popular

17 Film Termahal di Dunia, Memiliki Nilai yang Fantastis
Ada Modus Bobol Akun Bank via WhatsApp, Begini Cara Mitigasinya
Bea Cukai Kembali Jadi Samsak Kritik Warganet, Ini Respons Sri Mulyani
Rumah Tapak Diminati, Grup Lippo (LPCK) Raup Marketing Sales Rp325 M
Bahlil: Apple Belum Tindak Lanjuti Investasi di Indonesia
Stanchart: Kemenangan Prabowo Tak Serta Merta Tingkatkan Investasi