Handojo Santosa, Bawa Japfa Selamat dari Pandemi

Handojo Santosa masuk daftar Businessperson of the Year 2021

Handojo Santosa, Bawa Japfa Selamat dari Pandemi
Dok. Fortune Indonesia
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Handojo Santosa, Direktur Utama PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk, lahir di Surabaya pada 1964. Ia baru berusia tujuh tahun saat keluarganya merintis Japfa. Tentu saat itu bisnisnya tak sebesar sekarang. Keluarga Handojo memulai usaha pakan ternak melalui PT Java Pelletizing Factory. 

Handojo muda bergabung dengan perusahaan keluarga pada 1986 manajer di Divisi Minyak Nabati di Tanjung Perak, Surabaya. Tiga tahun kemudian, saat usianya baru 25 tahun, ia dipercaya sebagai Wakil Presiden Direktur Perseroan. Pada tahun yang sama, Japfa juga melakukan penawaran saham perdana atau IPO, 23 Oktober 1989.

Mulai memimpin perusahaan

Handojo kemudian diangkat sebagai Direktur Utama Perseroan, berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham pada 1997. Di bawah kepemimpinannya, Japfa Comfeed telah berkembang dan mempunyai enam anak perusahaan. Ada PT Suri Tani Pemuka yang fokus ke produksi pangan, PT Ciomas Adisatwa ke properti, PT Indojaya Agrinusa pakan ternak, PT Santosa Agrindo rumah potong sapi, Comfeed Finance bagian investasi dan PT Multi Makanan Permai di bagian perdagangan. 

Diterjang badai pandemi

Pada 2020, total aset Perseroan mencapai Rp25,95 triliun. Bagaimanapun, pandemi Covid-19 membuat pendapatan Japfa pada tahun itu susut 4,91 persen menjadi Rp36,96 triliun dari tahun 2019 yang mencapai Rp38,87 triliun. Raihan ini menempatkan Japfa pada peringkat 20 dalam daftar Fortune Indonesia 100. Sementara, laba bersih perseroan merosot 48,07 persen menjadi Rp1,76 triliun pada akhir tahun lalu. 

Ikuti arus tren pemulihan

Kini, Handojo membawa Japfa tancap gas di tengah tren pemulihan ekonomi 2021. Hingga kuartal ketiga 2021, emiten dengan kode saham JPFA itu meraih pendapatan sebesar Rp32,8 triliun atau naik 31,61 persen ketimbang periode yang setahun lalu. Sementara, laba bersih JPFA mencapai Rp1,51 triliun atau melesat 486,38 persen.

Perluas pasar internasional

Japfa juga terus membuka pasar baru, khususnya pasar ekspor melalui produk olahannya seperti sosis, nugget, bakso, kornet, ayam berbumbu, dan lainnya. Mengawali kuartal keempat 2021 ini misalnya, Japfa melalui anak usahanya Ciomas Adisatwa melakukan ekspor perdana produk ayam olahan ke Papua Nugini (PNG).

Untuk mengetahui tokoh lain dalam jajaran Businessperson of the Year 2021, baca selengkapnya di Majalah Fortune Indonesia edisi November 2021.

Magazine

SEE MORE>
Fortune Indonesia 40 Under 40
Edisi Februari 2024
Investor's Guide 2024
Edisi Januari 2024
Change the World 2023
Edisi Desember 2023
Back for More
Edisi November 2023
Businessperson of the Year 2023
Edisi Oktober 2023
Rethinking Wellness
Edisi September 2023
Fortune Indonesia 100
Edisi Agustus 2023
Driving Impactful Change
Edisi Juli 2023

Most Popular

Pialang Adalah: Pengertian, Tugas, dan Cara Kerjanya
Lima Anak Bernard Arnault Jadi Direksi, Penerus LVMH Diragukan
Daftar Produk Paling Laris Dibeli di Tokopedia dan Tiktok Saat Ramadan
Pelaku Usaha dan UMKM Kini Bisa Daftar Sertifikasi Halal Lewat Shopee
Peringatan Bank Dunia: Harga Minyak Global Bakal Naik ke US$100
Astra Otoparts Bagi Dividen Rp828 Miliar, Simak Jadwalnya