Kembangkan Mobil Listrik, Honda dan Sony Bentuk Usaha Patungan

Penjualan mobil listrik ini ditargetkan meluncur pada 2025.

Kembangkan Mobil Listrik, Honda dan Sony Bentuk Usaha Patungan
Sony Vision-S adalah sedan konsep listrik yang dikembangkan oleh Sony. Shutterstock/Yugong Luo
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Perusahaan otomotif dan elektronik Jepang, Honda Motor Co Ltd. dan Sony Corp. akan bekerjasama mengembangkan dan memasarkan mobil listrik. Rencana tesebut direalisasikan dengan membentuk perusahaan patungan. 

Dikutip dari Reuters, kedua perusahaan mengatakan dalam sebuah pernyataan  akan membentuk usaha patungan tahun ini dan mulai menjual model pertama kendaraan listrik itu pada 2025. 

Chief Executive Sony Kenichiro Yoshida mengumumkan pada Januari lalu sempat mengungkapkan rencana membuat perusahaan baru, Sony Mobility, dan sedang menjajaki peluncuran komersial kendaraan listrik.

Sebelumnya, perusahaan ini terkenal sebagai salah satu pemain utama perusahaan elektronik konsumen hingga akhirnya dominasi Sony terkikis oleh pesaing lainnya seperti Samsung Electronics Co., Korea Selatan.

Sony masih memiliki gudang teknologi canggih di berbagai bidang seperti sensor untuk mengemudi secara otonom. 
 

Aliansi dua perusahaan raksasa Jepang

Kerja sama ini menegaskan ambisi keduanya yang ingin menjadi pemain kunci dalam era mobil generasi masa depan.

Honda akan bertanggung jawab untuk memproduksi model pertama, sementara Sony akan mengembangkan platform layanan mobilitas. Kemitraan ini akan menggabungkan keahlian Honda dalam membuat dan memasarkan mobil dengan kemampuan Sony dalam sensor gambar, telekomunikasi, dan hiburan.

“Tujuan Sony adalah untuk ‘mengisi dunia dengan emosi melalui kekuatan kreativitas dan teknologi,” kata CEO Sony Kenichiro Yoshida dalam sebuah pernyataan dilansir dari The Verge. 

Melalui aliansi dengan Honda dan pengalamannya yang sudah sangat luas  di industri otomotif selama bertahun-tahun diyakini membuat kemajuan revolusioner di bidang ini.

"Kami ingin membangun visi kami untuk 'membuat ruang mobilitas menjadi ruang yang emosional,' dan berkontribusi pada evolusi mobilitas yang berpusat pada keselamatan, hiburan, dan kemampuan beradaptasi," katanya.

Inovasi dan teknologi

Sementara itu, CEO Honda Toshihiro Mibe mengungkapkan, perusahaan baru itu  diharapkan bisa memimpin di garis depan inovasi, evolusi, dan perluasan mobilitas di seluruh dunia.

"Dengan mengambil pendekatan yang luas dan ambisius untuk menciptakan nilai yang melebihi harapan dan imajinasi pelanggan,” katanya. 

“Kami akan melakukannya dengan memanfaatkan teknologi mutakhir dan pengetahuan Honda dalam kaitannya dengan lingkungan dan keselamatan, sambil menyelaraskan aset teknologi kedua perusahaan," kata dia menambahkan. 

Meski Sony dan Honda adalah perusahaan yang memiliki banyak kesamaan sejarah dan budaya, bidang keahlian teknologi keduanya dinilai sangat berbeda.

Oleh karena itu, Mibe percaya aliansi yang menyatukan kekuatan kedua perusahaan kami ini menawarkan kemungkinan besar untuk masa depan mobilitas.

Mobil konsep Sony

Sony telah mengisyaratkan niatnya untuk memasuki dunia otomotif sekaligus menandai langkah konkret pertamanya ke industri komersial.

Pada ajang CES 2020, Sony memamerkan mobil konsep listrik bernama Vision-S, dan menindaklanjutinya di CES 2022 dengan Vision-S 02.

Saat itu Sony mengumumkan rencana untuk mendirikan perusahaan operasi bernama Sony Mobility pada musim semi 2022. ; yang tampaknya kemitraan baru Honda telah membuat gagasan tersebut kini diperdebatkan.

Magazine

SEE MORE>
Fortune Indonesia 40 Under 40
Edisi Februari 2024
Investor's Guide 2024
Edisi Januari 2024
Change the World 2023
Edisi Desember 2023
Back for More
Edisi November 2023
Businessperson of the Year 2023
Edisi Oktober 2023
Rethinking Wellness
Edisi September 2023
Fortune Indonesia 100
Edisi Agustus 2023
Driving Impactful Change
Edisi Juli 2023

Most Popular

Cara Daftar BRImo Secara Online Tanpa ke Bank, Ini Panduannya
Jumlah Negara di Dunia Berdasarkan Keanggotaan PBB
Erick Thohir Buka Kemungkinan Bawa Kasus Indofarma ke Jalur Hukum
Saat Harga Turun, Edwin Soeryadjaya Borong Saham SRTG Lagi
Lampaui Ekspektasi, Pendapatan Coinbase Naik Hingga US$1,6 Miliar
Mengenal Apa Itu UMA pada Saham dan Cara Menghadapinya