Garuda Indonesia Incar Investor Asing Setelah Lolos Jeratan Kepailitan

Perseroan akan mendapat modal dari negara Rp7,5 triliun.

Garuda Indonesia Incar Investor Asing Setelah Lolos Jeratan Kepailitan
Ketua Perbanas sekaligus Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE – Usai lolos dari jeratan pailit pada proses Penundaan Kewajian Pembayaran Utang (PKPU), PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk akan melakukan pendekatan dengan investor. Hal ini sebagai upaya menyehatkan maskapai pelat merah tersebut.

Wakil Menteri BUMN II, Kartika Wirjoatmodjo, mengemukakan dalam menjaring investor perseroan membidik kemitraan dengan maskapai internasional. Manajemen meyakini dapat menarik minat kerja sama dari para maskapai internasional yang fokus bisnisnya pada jasa penerbangan penghubung atau hub.

“Indonesia termasuk salah satu dari beberapa negara dengan domestic traffic yang besar selain Amerika Serikat dan Cina. Ini potensi luar biasa karena banyak maskapai internasional merupakan hub player, seperti Singapura, Dubai, Qatar. Mereka tidak punya pasar penerbangan domestik. Kami cukup optimistis akan (ada investor) masuk ke sana,” kata Kartika dalam konferensi pers, Selasa (28/6).

Perseroan pun bakal menerima tambahan modal dari pemerintah Rp7,5 triliun melalui skema penerbitan saham baru atau rights issue. Aksi yang rencananya dilaksanakan pada kuartal III-2022 tersebut akan membuat porsi kepemilikan saham pemerintah naik dari 60,54 persen menjadi 65 persen.

Garuda Indonesia pun berencana menyelenggarakan rights issue tahap kedua untuk mengakomodasi pendanaan dari investor strategis. Porsi kepemilikan saham pemerintah ditetapkan paling sedikit 51 persen.

Incar investor lainnya

Kartika menambahkan bahwa Garuda Indonesia turut mengincar investor finansial untuk saham baru yang nantinya diterbitkan. Perseroan memperkirakan EBITDA Garuda Indonesia akan membaik seiring dengan operasional bisnis ke depan yang lebih sehat sehingga bisa menjadi katalis bagi valuasi perseroan.

“Kami mengharapkan ada financial investor yang melihat potensi saham Garuda ke depan setelah PKPU dan investor ini akan memulihkan kepada nilai yang sehat tadi,” kata dia.

Soal investor finansial, kata Kartika, saham Garuda saat di-suspend berada pada level Rp222 per saham. Ia yakin dengan rencana bisnis yang ada. Dalam dua sampai tiga tahun ke depan diyakini EBITDA perseroan akan positif, dan valuasinya meningkat.

"Kami harapkan ada financial investor juga yang melihat potensi saham Garuda ke depan setelah PKPU dan setelah restrukturisasi ini bisa ter-recover kepada nilai yang sehat lagi," katanya.

Menekan biaya sewa pesawat

Ilustrasi Garuda Indonesia. Shutterstock/Cesc_Assawin

Neraca keuangan Garuda Indonesia diperkirakan terus membaik dengan diterapkannya power by the hour (PBH) yang hanya memungkinkan pembayaran biaya sewa pesawat saat pesawat dioperasikan.

Selain itu, perseroan dan lessor juga menyepakati pengurangan biaya sewa atau lease rate pesawat dengan persentase penurunan 35 persen sampai 70 persen dari biaya sebelumnya. Penurunan ini membuat rasio biaya sewa bulanan GIAA turun dari awalnya 30 persen terhadap pendapatan bulanan menjadi hanya 12-13 persen.

Seiring dengan penyesuaian PBH, Garuda juga melakukan perubahan dalam rencana bisnis pada jumlah pesawat. Perusahaan akan mengurangi jumlah fleet dari 210 menjadi 120 fleet yang akan berdampak kepada optimalisasi rute.

Tipe pesawat narrow body atau berbadan ramping akan difokuskan seutuhnya untuk penerbangan domestik. Sementara untuk pesawat wide body atau berbadan lebar akan didiskusikan kembali rute-rute internasional mana saja yang akan dilayani.

Masih akan hati-hati

Garuda Indonesia. (Pixabay/Nel_Botha-NZ)

Menurut Tiko, pihaknya bersama manajemen Garuda Indonesia akan melakukan simulasi-simulasi rute penerbangan. Dengan adanya perubahan jumlah fleet dan optimalisasi rute ini diharapkan tahun depan Garuda akan mendapatkan keuntungan yang lebih baik.

"Kita harus hati-hati menentukan rute mana yang menjadi rute utama. Garuda akan masuk ke segmen premium, Citilink ke masuk low cost carrier, dan bisa optimal memberikan layanan ke masyarakat tapi juga dengan profit yang memadai," kata Tiko.

Selain mengenai rute, Tiko juga memaparkan rencana bisnis Garuda Indonesia dalam penggunaan armada pesawatnya. Dia mengungkapkan, perseroan tidak akan segera menambah armada dalam jangka pendek karena hambatan biaya perawatan.

"Nanti di triwulan 4 kita mulai benar-benar optimalkan fleet kita beroperasi penuh dan semoga masyarakat juga bisa melihat kinerja Citilink mulai hadir di banyak rute dan dengan slot yang lebih banyak," ujarnya.

Magazine

SEE MORE>
Fortune Indonesia 40 Under 40
Edisi Februari 2024
Investor's Guide 2024
Edisi Januari 2024
Change the World 2023
Edisi Desember 2023
Back for More
Edisi November 2023
Businessperson of the Year 2023
Edisi Oktober 2023
Rethinking Wellness
Edisi September 2023
Fortune Indonesia 100
Edisi Agustus 2023
Driving Impactful Change
Edisi Juli 2023

Most Popular

17 Film Termahal di Dunia, Memiliki Nilai yang Fantastis
Cara Daftar OpenSea dengan Mudah, Lakukan 6 Langkah Ini
Bahlil: Apple Belum Tindak Lanjuti Investasi di Indonesia
Medco Rampungkan Divestasi Kepemilikan di Blok Ophir Vietnam
Rumah Tapak Diminati, Grup Lippo (LPCK) Raup Marketing Sales Rp325 M
Ada Modus Bobol Akun Bank via WhatsApp, Begini Cara Mitigasinya