Kemenko Marves: Citroen Mulai Produksi Mobil Listrik Juli 2024

Kemungkinan untuk ekspor juga.

Kemenko Marves: Citroen Mulai Produksi Mobil Listrik Juli 2024
Ilustrasi pengisian daya mobil listrik (Unsplash/@chuttersnap)

Fortune Recap

  • Perpres No.79/2023 berhasil menarik minat pabrikan kendaraan listrik untuk investasi di Indonesia
  • Citroen akan bangun fasilitas produksi mobil listrik di Indonesia mulai Juli 2024
  • Perpres memberikan iming-iming diskon PPN hingga 10%, pembebasan PPnBM, dan pelonggaran syarat TKDN
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE – Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur dan Transportasi, Kemenko Bidang Kemaritiman dan Investasi, Rachmat Kaimudin, mengatakan Peraturan Presiden (Perpres) No.79/2023 telah berhasil menarik minat pabrikan-pabrikan kendaraan listrik untuk berinvestasi di Indonesia.

Dalam waktu dekat, pabrikan otomotif asal Perancis, Citroen, akan membangun fasilitas produksi untuk Mobil Listrik di Indonesia.

“Citroen itu Juli tahun 2024 akan mulai produksi di Indonesia,” kata Rachmat saat ditemui di Jakarta, Rabu (28/2).

Perpres tersebut memberikan iming-iming diskon PPN sampai 10 persen, pembebasan PPnBM, hingga Pajak Kendaraan Bermotor (PKB).

Tidak hanya itu, lewat peraturan tersebut pemerintah melonggarkan syarat Tingkat Komponen Dalam Negeri atau TKDN. Untuk 2019 sampai dengan 2023, TKDN minimum sebesar 40 persen. Lalu, 2027 sampai dengan 2029, TKDN minimum 60 persen. Selanjutnya, 2030 dan seterusnya, TKDN minimum 80 persen.

Hingga kini telah ada beberapa pabrikan yang telah melakukan perakitan mobil listrik di dalam negeri dan memenuhi TKDN 40 persen, yakni Wuling dan Hyundai. Nantinya akan menyusul BYD, MG, Vinfast, dan Chery.

Bakal untuk pasar ekspor

Sebelumnya, CEO Citroen Indonesia, Tan Kim Piauw, melontarkan rencana perusahaan itu untuk merakit mobil listrik di Indonesia. Tan mengatakan targetnya adalah setidaknya pada semester II-2024 atau akhir tahun ini.

Citroen menargetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) mencapai 20 hingga 40 persen. Citroen Indonesia secara paralel juga tengah mengajukan izin kepada pemerintah untuk ikut serta dalam program insentif pemerintah.

"Salah satu syarat untuk mengikuti program insentif mobil listrik ini adalah komitmen memproduksi secara lokal, dan itu akan kami mulai segera," kata dia, Rabu (24/1).

Tan, mengatakan pabrik lokal tersebut juga berpotensi tidak hanya menghasilkan unit mobil listrik untuk pasar Indonesia, melainkan ekspor ke luar negeri.

“Karena di ASEAN belum ada yang punya fasilitas produksi. Lalu di ASEAN juga, E-C3 ini belum ada yang punya selain Indonesia. Jadi, sangat berpotensi. Kami juga sudah membahas hal ini, namun belum diputuskan,” ujar Tan.

Mobil listrik Citroen yang telah dipasarkan di Indonesia saat ini adalah E-C3, dan pertama kali diperkenalkan pada ajang otomotif GAIKINDO Indonesia International Auto Show (GIIAS) Agustus tahun lalu. Mobil listrik tersebut diimpor utuh (CBU) dari India.

Harga jualnya Rp377 juta untuk tipe standar, dan Rp387 juta untuk yang memiliki spesifikasi penuh. Jika nantinya diproduksi di Indonesia dan memenuhi TKDN 40 persen, harga jualnya bakal turun karena mendapatkan insentif diskon PPN 10 persen.

Magazine

SEE MORE>
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024
[Dis] Advantages As First Movers
Edisi Maret 2024
Fortune Indonesia 40 Under 40
Edisi Februari 2024
Investor's Guide 2024
Edisi Januari 2024
Change the World 2023
Edisi Desember 2023
Back for More
Edisi November 2023
Businessperson of the Year 2023
Edisi Oktober 2023
Rethinking Wellness
Edisi September 2023

Most Popular

Pertamina Bantah Isu tentang Penghentian Penjualan Pertalite
Libur Panjang, Penumpang Whoosh Naik hingga 28%
Apple Minta Maaf atas Iklan iPad Pro yang Tuai Kontroversi
5 Tips Jaga Privasi Chat di WhatsApp Dengan Manfaatkan Fitur yang Ada
PT Timah Rombak Jajaran Direksi, Ini Daftar Terbarunya
Tambah 2 Tanker Raksasa, PIS Terus Berinovasi