Pelonggaran PPKM Turut Menjaga Hunian Pusat Perbelanjaan Tetap Stabil

Tingkat hunian pusat perbelanjaan relatif stabil pada 87%.

Pelonggaran PPKM Turut Menjaga Hunian Pusat Perbelanjaan Tetap Stabil
Pengunjung berada di dalam mal Grand Indonesia, Jakarta, Rabu (3/11/2021). ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/foc.
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Konsultan properti Jones Lang LaSalle (JLL) memperkirakan tingkat hunian pusat perbelanjaan masih akan cukup sehat tahun ini. Hal ini terlihat dari restoran dan fasilitas hiburan ramah keluarga menjadi daya tarik untuk pengunjung, didukung oleh taman bermain anak-anak yang diizinkan beroperasi dengan kapasitas 70 persen.

Selain itu, hunian pusat perbelanjaan pun didorong dengan adanya pelonggaran masa Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).

"Mengingat sebagai daya tarik bagi pengunjung adalah tetap di sektor makanan dan minuman, gaya hidup, serta fasilitas hiburan yang membuat memang pusat perbelanjaan (mal) menjadi salah satu destinasi yang tetap dikunjungi oleh para pengunjungnya, khususnya bagi mal-mal kelas menengah ke atas," ujar Head of Research JLL Indonesia, Yunus Karim, dalam diskusi daring, Rabu (20/4).

Dia memperkirakan sektor ini masih cukup sehat dan makin menarik masyarakat untuk berkunjung ke pusat perbelanjaan.

Akan ada penambahan pasokan

Selain kategori di atas, kategori peralatan rumah tangga juga terlihat cukup aktif dalam membuka toko-toko di pusat perbelanjaan. Secara umum, tingkat hunian pusat perbelanjaan relatif stabil yaitu 87 persen. Pasokan pusat perbelanjaan baru diperkirakan bertambah sekitar 150 ribu meter persegi pada 2022.

"Namun kita proyeksikan bahwa terkait pasokan untuk sektor ritel hingga tahun 2025, nantinya akan ada 300 ribu meter persegi yang akan dibangun. Secara umum kalau kita melihat pasokan ritel ini cukup terbatas, hal ini membuat setiap adanya pasokan tambahan baru menjadi peluang dari para peritel untuk dapat berekspansi," ujar Yunus.

Kemudian dari sisi harga sewa di sektor ritel, setelah sebelumnya sedikit terkoreksi pada 2020, kemudian juga sepanjang 2021 cukup stabil, JLL melihat tren tersebut berlanjut pada kuartal I tahun ini saat harga sewa cukup stabil.

"Harga sewa di pusat perbelanjaan, khususnya kelas menengah ke atas, diharapkan membaik pada tahun ini dan tahun-tahun setelahnya apabila memang situasi membaik," kata Yunus.

Permintaan sewa kantor meningkat

Selanjutnya untuk sektor perkantoran, JLL melihat perkembangan tingkat hunian yang relatif stabil, yaitu di angka 73 persen untuk kawasan CBD dan 74 persen untuk kawasan Non-CBD. Yunus menyebut, akan ada penambahan empat gedung di kawasan CBD. Pembangunannya pun diperkirakan rampung pada triwulan II.

"Di sektor perkantoran, secara umum permintaan masih terbatas hampir sama seperti kuartal IV-2021, tetapi ada peningkatan pencarian ruang perkantoran ketika adanya pelonggaran PPKM,"ujarnya.

Menurutnya, pelonggaran PPKM membuat sebagian perusahaan kembali menerapkan work from office (WFO) dan hybrid working, meskipun sebagian masih menerapkan sistem work from home (WFH). Oleh karenanya, subsektor perkantoran diramal masih akan tumbuh ke depannya.

Magazine

SEE MORE>
Fortune Indonesia 40 Under 40
Edisi Februari 2024
Investor's Guide 2024
Edisi Januari 2024
Change the World 2023
Edisi Desember 2023
Back for More
Edisi November 2023
Businessperson of the Year 2023
Edisi Oktober 2023
Rethinking Wellness
Edisi September 2023
Fortune Indonesia 100
Edisi Agustus 2023
Driving Impactful Change
Edisi Juli 2023

Most Popular

Cara Daftar OpenSea dengan Mudah, Lakukan 6 Langkah Ini
11 Bahasa Tertua di Dunia, Ada yang Masih Digunakan
GoTo Lepas GoTo Logistics, Bagaimana Nasib GoSend?
BTPN Syariah Bukukan Laba Rp264 miliar di Kuartal I-2024
Astra International (ASII) Bagi Dividen Rp17 Triliun, Ini Jadwalnya
Microsoft Umumkan Investasi Rp27 Triliun di Indonesia