Upaya Volkswagen Jungkalkan Tesla

Rencana strategis disiapkan untuk mewujudkannya.

Upaya Volkswagen Jungkalkan Tesla
Shuttestock/ josefkubes
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Produsen mobil terbesar Eropa, Volkswagen (VW), berencana mengembangkan pabrik sel baterai. Total biayanya 30 miliar euro atau lebih dari Rp480 triliun. VW juga akan memakai dana dimaksud untuk mengamankan bahan baku vital kendaraan listrik (EV), dan memenuhi ambisinya untuk mengalahkan Tesla.

Dalam sebuah wawancara di konferensi Reuters Next, anggota Dewan Volkswagen, Thomas Schmall, mengatakan akan mencari mitra luar untuk mendanai proyek tersebut. VW tidak harus memimpin pendanaan, jika tidak berniat untuk membagi investasi sama besar.

Dalam beberapa bulan ke depan, perusahaan terbuka untuk mendiskusikan model kemitraan yang akan dibangun, ujarnya seperti dikutip Reuters, Kamis (2/12). 

Volkswagen akan bangun enam pabrik baterai EV

VW berencana membangun enam pabrik sel baterai besar di Eropa pada akhir dekade ini. Ekspansi perusahaan otomotif asal Jerman tersebut terdapat dalam rencana strategisnya untuk berupaya menjungkalkan Tesla sebagai produsen kendaraan listrik top dunia.

Pabrik pertama di Northvolt, Swedia, akan memulai produksi sel premium untuk VW mulai 2023. VW memiliki seperlima saham pabrik. Pabrik kedua di Salzgitter, Jerman, mulai beroperasi pada 2025. VW akan membangunnya bersama dengan Gotion High-Tech dari Tiongkok. Empat pabrik lagi akan menyusul pada akhir dasawarsa ini, kemungkinan besar di Spanyol dan Eropa timur. Dua lokasi lain belum diungkapkan.

Perkiraan biaya yang diibutuhkan untuk membangun satu pabrik berkisar 1-2 miliar euro, sementara kapasitasnya berkisar 40-80 gigawatt-jam (GWh) bergantung pada bahan kimia serta pasokan energi yang tersedia. 

Rantai produksi berkelanjutan

Kapasitas produksi juga bertaut dengan pasokan bahan baku seperti lithium dan nikel. Maka dari itu, VW akan melakukan pendekatan lebih proaktif dan serta menjalin kemitraan dengan pemasok bahan baku. 

VW tengah mengajukan rencana investasi untuk lima tahun mendatang kepada Dewan Pengawas. Berbagai strategi dikejar, dan salah satunya adalah kemungkinan menjadi pemegang saham di perusahaan tambang. 

Perusahaan perlu memastikan bahan-bahan diperoleh secara berkelanjutan. Poin-poinnya mencakup transparansi laporan, peringkat pemasok, dan upaya untuk menghapus beberapa bahan terutama kobalt.

Pada akhirnya, Volkswagen akan memastikan rantai produksi kendaraan listriknya memenuhi aspek berkelanjutan. Soalnya, produksi kendaraan listrik saja dinilai tak cukup untuk Volkswagen. Sebab, perusahaan otomotif ini juga menuju nol emisi karbon paling lambat pada 2050.

"Mudah-mudahan kami menunjukkan kepada Anda bahwa kami menjaga dari awal, dari langkah pertama, dari proses penambangan, hingga berkelanjutan, hingga titik terakhir masa pakai baterai dan masa pakai mobil dan daur ulang," tutur Schmall.

Magazine

SEE MORE>
Fortune Indonesia 40 Under 40
Edisi Februari 2024
Investor's Guide 2024
Edisi Januari 2024
Change the World 2023
Edisi Desember 2023
Back for More
Edisi November 2023
Businessperson of the Year 2023
Edisi Oktober 2023
Rethinking Wellness
Edisi September 2023
Fortune Indonesia 100
Edisi Agustus 2023
Driving Impactful Change
Edisi Juli 2023

IDN Media Channels

Most Popular

Astra Otoparts Bagi Dividen Rp828 Miliar, Simak Jadwalnya
IKN Menjadi Target Inovasi yang Seksi bagi Investor Luar Negeri
Pemerintah Sudah Tarik Utang Rp104,7 Triliun Hingga 31 Maret 2024
Museum Benteng Vredeburg Lakukan Revitalisasi Senilai Rp50 Miliar
Pemerintah Realisasikan Rp220 T Untuk 4 Anggaran Prioritas di Q1 2024
ERAL Kolaborasi dengan DJI dan Fujifilm di Kampanye Motion Creativity