Ekspansi Pasar, PIS Singapore Ganti Nama Jadi PIS Asia Pasific

PIS Asia Pasific miliki 6 Kapal termasuk Pertamina Prime.

Ekspansi Pasar, PIS Singapore Ganti Nama Jadi PIS Asia Pasific
PERTAMINA PRIME, Very Large Crude Carrier (VLCC) berkapasitas 2 juta barel/ Dok. Pertamina
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - PT Pertamina International Shipping (PIS) melakukan rebranding untuk anak usahanya, PIS Singapura, menjadi PIS Asia Pasific (PIS AP).

Dalam keterangan resminya, CEO PIS, Yoki Firnandi, menjelaskan penggantian nama ini dilakukan seiring dengan makin gencarnya ekspansi PIS di pasar global, terutama dalam menjangkau pasar Asia Pasifik. 

Rebranding ini tentunya dilakukan untuk kejelasan bahwa kantor di Singapura ini memang untuk melayani pasar Asia Pasifik, tidak hanya untuk pasar Singapura,” ujarnya dalam peresmian kantor PIS Asia Pasific yang berlangsung bersamaan dengan Rapat Umum Pemegang Saham PIS Asia Pasific, pekan lalu.

Sejauh ini, PIS memiliki dua kantor cabang di luar negeri, yakni di Singapura dan Dubai. Kedua kantor ini memiliki karakter pasar yang berbeda. Untuk Asia Pasifik, kapal-kapal yang dibutuhkan lebih untuk melayani komoditas refined products, sementara untuk pasar Timur Tengah yang dipasarkan lebih banyak komoditas mentah. 

Rebranding ini, kata Yoki, juga memberikan kepastian kepada mitra kerja dalam menjalin kesepakatan sesuai dengan struktur dan area kerja sama. 

“Selain itu kami juga melihat bahwa PIS AP merupakan salah satu engine pertumbuhan, jadi kami akan lebih memacu anak usaha kami ini untuk berkompetisi di level internasional,” katanya. 

PIS Asia Pasific berdiri sejak 2018 dan berkedudukan di Singapura. Pendirian kantor cabang PIS ini ditujukan untuk memperkuat bisnis perusahaan di pasar internasional beriring penguatan sumber daya dan kapabilitas.

Miliki 6 Kapal

Saat ini PIS Asia Pacific memiliki 6 kapal milik, termasuk si kembar VLCC Pertamina Pride dan Pertamina Prime yang merupakan kapal tanker terbesar kebanggaan Indonesia.

Kapal-kapal milik PIS AP lainnya adalah PIS Polaris, PIS Paragon, PIS Prolific, dan PIS Precious. 

Kapal-kapal milik PIS AP ini juga telah melayani jalur pelayaran internasional yang meliputi kawasan Eropa, Timur Tengah, Asia, hingga Afrika. 

Sukses dengan kantor cabang PIS di Singapura, pada 2022 PIS membuka kantor cabang di Timur Tengah, yakni PIS Middle East. “Pembukaan kantor cabang ini didasari untuk menggarap pasar timur tengah yang masih memiliki potensi sangat besar,” ujarnya.

Vice President Corporate Communication PT Pertamina (Persero), Fadjar Djoko Santoso, menambahkan ekspansi PIS ini merupakan salah satu upaya Pertamina menjadi perusahaan energi global dengan nilai pasar USD100 miliar. 

"Ekspansi ke mancanegara menunjukan komitmen Pertamina Group untuk Go Global dan siap bersaing dengan perusahaan internasional," kata Fadjar.

Pertamina sebagai perusahaan pemimpin dalam bidang transisi energi, kata dia, berkomitmen dalam mendukung target Net Zero Emission 2060 dengan terus mendorong program-program yang berdampak langsung pada capaian Sustainable Development Goals (SDG’s).

Seluruh upaya tersebut sejalan dengan penerapan Environmental, Social & Governance (ESG) pada seluruh lini bisnis dan operasi Pertamina.

Magazine

SEE MORE>
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024
[Dis] Advantages As First Movers
Edisi Maret 2024
Fortune Indonesia 40 Under 40
Edisi Februari 2024
Investor's Guide 2024
Edisi Januari 2024
Change the World 2023
Edisi Desember 2023
Back for More
Edisi November 2023
Businessperson of the Year 2023
Edisi Oktober 2023
Rethinking Wellness
Edisi September 2023

IDN Media Channels

Most Popular

Ekspor Nonmigas April 2024: Logam Mulia Turun, Nikel Naik
Ini Tips Kelola Keuangan Untuk Pasturi yang LDR Antar Negara
Dibayangi Risiko Geopolitik,Ekonomi RI Diprediksi Tumbuh 5,06% di 2024
Gandeng Spotify, Boss Creator & Podkemas Asia Hadirkan PODFEST 2024
Riset East Ventures: Kesenjangan Digital RI Turun Meski Spread Naik
Impor Barang Konsumsi Januari-April 2024 Melesat 12,55%, Ini Pemicunya