Mengenal Metode B2C, Apa perbedaannya dengan B2B?

Tertarik mencoba metode B2C?

Mengenal Metode B2C, Apa perbedaannya dengan B2B?
ilustrasi B2C (unsplash.com/Anton Luzhkovsky)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Business to Customer atau B2C adalah salah satu model penjualan dalam dunia bisnis yang target penjualannya langsung ke konsumen 

Mungkin beberapa orang pernah mendengar istilah ini. Bisa jadi, sebagian orang juga masih bingung dan bertanya-tanya apa bedanya B2C dengan B2B.

Untuk lebih jelasnya, berikut artikel mengenai pengertian, keunggulan, dan jenisnya.

Pengertian B2C

ilustrasi model B2C (unsplash.com/Tim Mossholder)

B2C adalah model pemasaran barang maupun jasa kepada konsumen atau end user. Biasanya bisnis tipe ini menjual produk kepada individu atau kelompok langsung.

Dari konsepnya, sistem penjualan ini membidik konsumen sebagai target utama. 

Konsumen menjadi target utama pemasaran karena karakteristik konsumen adalah pembeli yang menggunakan langsung produk tersebut dan tidak mempunyai keinginan untuk menjualnya kembali, kecuali dijual secara bekas atau preloved.

B2C memiliki model bisnis yang sederhana karena langsung tertuju konsumen dan tidak melalui perantara lainnya.

Sistem penjualan seperti ini yang paling banyak ditemui dalam kehidupan sehari-hari. Sebagai contoh, toko atau mal yang menjual produk secara langsung kepada konsumen.

Jenis B2C merambah ke berbagai sektor bisnis seperti makanan, pakaian, berobat ke rumah sakit, jasa laundry, jasa pesan antar, dan sebagainya.

Seiring dengan berkembangnya dunia digital, model bisnis ini ikut mengalami perkembangan dan perubahan.

Pembeli bisa melakukan pembelian melalui berbagai platform e-commerce yang tersedia.

Kelebihan B2C

ilustrasi konsumen berbelanja secara B2C (Unsplash.com/John Schnobrich)

B2C memiliki kelebihan karena target pasarnya luas. Di samping itu, modal yang dibutuhkan untuk menjalankan bisnis ini lebih terjangkau dibandingkan dengan B2B dan B2P.

Untuk lebih jelasnya, berikut ini adalah beberapa kelebihan B2C yang perlu Anda ketahui:

Target pasar lebih luas

B2B memiliki target pasar dengan jangkauan yang lebih luas. Hal tersebut disebabkan karena pelanggan yang ditargetkan cenderung banyak, baik secara offline maupun online. 

Sebagai contoh, produk pakaian memiliki target pasar yang banyak. Tidak hanya menyasar pada satu wilayah atau daerah, penjual bisa melakukan penjualan ke daerah lainnya.

Modal cenderung terjangkau

Penjualan dengan bisnis model ini memiliki modal yang terjangkau. Anda tidak harus memulai dengan modal besar dan melakukan penjualan dalam skala partai.

Anda bisa menyesuaikan dengan kebutuhan dari konsumen. Saat pelanggan membutuhkan dan barang tersebut ada stoknya, maka terjadilah transaksi B2C.

Selain itu, Anda juga bisa berjualan tanpa menggunakan modal, contohnya dropshipper.

Apa perbedaan B2C dan B2B?

ilustrasi model B2C (unsplash.com/CardMapr.nl)

Dalam dunia bisnis, kita terdapat dua jenis metode yaitu B2C dan B2B. Lantas, apa perbedaannya?

Meski terdengar sama, tetapi kedua metode ini memiliki perbedaan, di antaranya:

Target pasar

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, B2C dan B2B memiliki pengertian yang berbeda sehingga target pasar juga berbeda.

B2B menargetkan pelaku bisnis sebagai perantara seperti distributor, reseller, supplier, dan lainnya. 

Sedangkan B2C menargetkan konsumen dengan skala kecil secara langsung, baik dijual secara individu atau kelompok.

Jumlah penjualan

B2B menjual produk dalam skala besar atau partai. Selain itu B2B bertujuan untuk menjalin kerja sama jangka panjang dengan pelanggannya.

Sementara itu, B2C biasanya menjual eceran atau satuan kepada konsumen.

Sistem penjualan

Penjualan B2C biasanya berinteraksi langsung dengan para konsumen. Sedangkan, B2B memiliki sistem yang lebih rumit dan lebih panjang sebelum bertemu dengan pembelinya. 

Persaingan

Kompetisi B2C lebih banyak dibandingkan B2B. Akan tetapi, target pasar dari B2C jauh lebih luas dibandingkan B2B.

Jenis-jenis metode menjalankan B2C

ilustrasi bisnis B2B (unsplash.com/ John T)

Terdapat beberapa jenis metode menjalankan B2C yang bisa Anda coba, antara lain:

Direct selling atau penjualan langsung

Direct selling adalah pemasaran yang langsung dilakukan oleh pelaku bisnis. 

Biasanya perusahaan akan pebisnis akan menawarkan secara langsung produk atau jasa mereka. Baik secara offline maupun online.

Perantara online

Penjualan B2C secara online dapat dilakukan melalui e-commerce atau marketplace. Biasanya, para penjual akan dikenai biaya tambahan untuk keperluan administrasi oleh pihak platform.

Iklan berbayar

Anda juga bisa memasarkan produk atau jasa melalui iklan berbayar seperti Google Ads, Instagram Ads, Facebook Ads, dan lain-lain.

B2C adalah model penjualan yang paling banyak dilakukan dan ditemukan dalam kehidupan sehari-hari. Setelah membaca artikel ini, apakah Anda tertarik untuk memulai bisnis B2C?

Magazine

SEE MORE>
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024
[Dis] Advantages As First Movers
Edisi Maret 2024
Fortune Indonesia 40 Under 40
Edisi Februari 2024
Investor's Guide 2024
Edisi Januari 2024
Change the World 2023
Edisi Desember 2023
Back for More
Edisi November 2023
Businessperson of the Year 2023
Edisi Oktober 2023
Rethinking Wellness
Edisi September 2023

Most Popular

Cara Daftar BRImo Secara Online Tanpa ke Bank, Ini Panduannya
Cara Cek Sertifikat Tanah secara Online, Tak Usah Pergi ke BPN
Jumlah Negara di Dunia Berdasarkan Keanggotaan PBB
Erick Thohir Buka Kemungkinan Bawa Kasus Indofarma ke Jalur Hukum
Daftar Emiten Buyback Saham per Mei 2024, Big Caps!
Pabrik BATA Purwakarta Tutup, Asosiasi: Pasar Domestik Menantang