Sejarah Khong Guan Hingga Jadi Biskuit Khas Lebaran

Disukai banyak orang.

Sejarah Khong Guan Hingga Jadi Biskuit Khas Lebaran
ilustrasi Khong Guan (dok.Khong Guan)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Khong Guan menjadi salah satu merek biskuit yang kerap disajikan saat momen lebaran. Dalam satu kaleng kemasannya, Anda akan menemukan jenis biskuit yang beraneka ragam. 

Kaleng besar berwarna merah ini sangat digemari oleh orang-orang, dari orang tua sampai anak-anak. Bahkan, Khong Guan menjadi salah satu biskuit yang cukup populer di Indonesia.

Lalu, bagaimana sejarah Khong Guan? Mengapa Khong Guan menjadi biskuit khas Lebaran? Temukan jawabannya di  artikel berikut ini.

Sejarah Khong Guan

Khong Guan merupakan salah satu perusahaan multinasional yang bergerak di bidang industri makanan, terutama produk biskuit dan wafer. Meski produk ini cukup dikenal masyarakat Indonesia, tapi Khong Guan sendiri merupakan produk asal Singapura.

Awalnya, produk ini diciptakan oleh kakak beradik imigran asal Fujian, Tiongkok yang menetap di Singapura. Pada awalnya produksi hanya menggunakan sistem semi-otomatis. 

Lalu, di tahun 1947, bisnis terus melesat dan akhirnya Khong Guan Biscuit Factory (Singapore) Limited resmi didirikan di Singapura.

Perusahaan ini terus melakukan ekspansi ke sejumlah dan mendirikan pabrik di sejumlah negara, seperti Malaysia, Thailand, Filipina, hingga Indonesia. Saat ini produk Khong Guan bisa Anda temukan di 40 negara.

Sejarah Khong Guan di Indonesia

PT Khong Guan Biscuit Factory Indonesia LTD pada awalnya dirintis pada 6 September 1956 oleh tiga orang, yakni Kwee Boen Thwie (Hidayat Darmono), Ong Kong Ie, dan Go Swie Kie (Dasuki Angkosubroto). Awalnya bernama NV Giok San Kongsie.

Perusahaan ini pada awalnya hanya mengimpor produk Khong Guan dari Singapura. Lalu pada tahun 1969–1971, mulai memproduksi biskuit Khong Guan di tanah air, tepatnya di Surabaya, Jawa Timur.

Lalu, pada Juni 1972, NV Giok San Kongsie secara resmi berganti nama menjadi PT Khong Guan Biscuit Factory Indonesia.

Bisnis ini terus berkembang hingga saat ini hingga Khong Guan Group telah memiliki 6 pabrik. Khong Guan Group beranggotakan perusahaan lainnya, yakni PT Nissin Biscuit Indonesia (1975), PT Monde Mahkota Biscuit dan PT Jaya Abadi Corak Biscuit Indonesia (1983), serta PT Serena Indopangan Industri (1991). 

Setiap pabrik memproduksi produk dengan merek tersendiri, kecuali Khong Guan kaleng merah yang diproduksi di sejumlah pabrik. Hal ini karena minat yang tinggi masyarakat dengan produk Khong Guan.

Hingga saat ini, Khong Guan Group masih dikelola dan dimiliki oleh keluarga Darmono. Sedangkan, Direktur Utama PT Khong Guan Biscuit Factory adalah Hartono Kweefanus.

Mengapa Khong Guan menjadi biskuit khas lebaran?

Sebenarnya, tidak ada penjelasan khusus mengenai mengapa Khong Guan menjadi biskuit khas Lebaran. Akan tetapi, banyak orang yang menyukainya dengan alasan terjangkau. Dengan harga tersebut, Anda sudah mendapatkan banyak varian biskuit dalam satu kaleng besar.

Hal tersbeutlah yang menyebabkan hampir setiap rumah menyajikan Khong Guan pada saat momen Lebaran. Terlebih lagi, cita rasa biskuit ini sangat disukai oleh anak-anak maupun orang dewasa.

Ada juga yang memilih Khong Guan menjadi kue Lebaran karena awet dan tahan lama. Hal ini mengingat perayaan Lebaran di tanah air bisa mencapai waktu seminggu.

Itulah tadi sejarah Khong Guan dan alasan Khong Guan menjadi biskuit khas Lebaran. Jadi, apakah di rumah Anda juga ada kaleng Khong Guan?

Magazine

SEE MORE>
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024
[Dis] Advantages As First Movers
Edisi Maret 2024
Fortune Indonesia 40 Under 40
Edisi Februari 2024
Investor's Guide 2024
Edisi Januari 2024
Change the World 2023
Edisi Desember 2023
Back for More
Edisi November 2023
Businessperson of the Year 2023
Edisi Oktober 2023
Rethinking Wellness
Edisi September 2023

Most Popular

Cara Membuat Akun PayPal dengan Mudah, Tanpa Kartu Kredit!
UOB Sediakan Kartu Kredit Khusus Wanita, Miliki Nasabah 70 ribu
Survei BI: Tren Harga Rumah Tapak Masih Naik di Awal 2024
Kelas BPJS Kesehatan Dihapus tapi Iuran Tetap Beda, Seperti Apa?
IBM Indonesia Ungkap Fungsi WatsonX Bagi Digitalisasi Sektor Keuangan
Saksi Sidang Kasus Korupsi Tol MBZ Sebut Mutu Beton Tak Sesuai SNI