BUSINESS

Bank DBS Fasilitasi Blibli dan Magalarva Kelola 13 Ton Sampah Makanan

Sampah makanan di Indonesia bisa mencapai 48 ton per tahun.

Bank DBS Fasilitasi Blibli dan Magalarva Kelola 13 Ton Sampah MakananBank DBS Indonesia, Blibli, dan Magalarva Olah 13 Ton Sampah Makanan Jadi Pakan Ternak. (Dok. Bank DBS)
09 September 2022
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE – Bank DBS Indonesia bekerja sama dengan Blibli dan Magalarva menadakan gerakan #MakanTanpaSisa, berupa pengolahan 13 ton sampah makanan agar tetap bisa digunakan demi meningkatkan nilai tambah serta keberlanjutannya sebagai bagian dari ekonomi sirkular.

Head of Group Marketing Strategic & Communications, PT Bank DBS Indonesia, Mona Monika, mengatakan bahwa upaya ini diharapkan dapat mendukung strategi bisnis yang berkelanjutan. “Kami percaya setiap pihak memainkan peran yang sama pentingnya dan memiliki visi serta misi yang serupa untuk bersama-sama mengurangi sampah makanan yang berdampak buruk bagi pemanasan global,” ujarnya dalam keterangan yang diterima Fortune Indonesia, Jumat (9/9).

Kegiatan ini sejalan dengan pilar keberlanjutan Bank DBS Indonesia, yakni Impact Beyond Banking. Masalah ini menurutnya perlu mendapat perhatian, terlebih data Waste4Change tahun 2021, menunjukkan bahwa sampah makanan yang dibuang masyarakat Indonesia setidaknya bisa mencapai 23-48 juta ton per tahunnya.

Gerakan #MakanTanpaSisa

Foto Gedung DBS. (Dok. DBS)

Melalui gerakan #MakanTanpaSisa, kata Mona, Bank DBS Indonesia telah menyumbang lebih dari 43 ton makanan dan pengelolaan limbah organik pada 2020, sebanyak 20 ton pada tahun 2021, dan di tahun 2022 menargetkan sumbangan food impact sebesar 26 ton.

“Gerakan ini terus dilakukan dan dikembangkan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai dampak limbah makanan dan mengurangi limbah makanan yang dihasilkan, juga untuk memberikan dampak baik kepada lingkungan dalam jangka panjang melalui pengelolaan bisnis yang bertanggung jawab,” ucap Mona.

Bentuk kolaborasi

Ilustrasi limbah organik.
Ilustrasi limbah organik. (Pixabay/ René Schué)

Related Topics