BUSINESS

Pestle Analysis: Pengertian, Tujuan, Faktor, Kelebihan, Kekurangannya

Beri gambaran faktor eksternal dari bisnis yang dijalankan.

Pestle Analysis: Pengertian, Tujuan, Faktor, Kelebihan, KekurangannyaIlustrasi proses analisis bisnis. (Pixabay/StartupStockPhotos)
26 January 2023
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE – Mendirikan sebuah bisnis tidak hanya soal ide dan modal, namun juga menuntut adanya analisa tajam terkait situasi yang mendukung bisnis tersebut. Ada banyak instrumen analisis yang kita kenal selama ini, dan salah satu yang cukup dikenal yakniPestle Analysis.

Menurut pestleanalysis.com, Pestle Analysis adalah sebuah instrumen analisis yang kerap digunakan dalam sebuah manajemen strategi untuk mengkaji faktor-faktor eksternal sebuah bisnis, supaya bisa berjalan dengan lebih efektif dan efisien. Pestle merupakan singkatan Politics, Economics, Social, Technology, Legal), dan Environment.

Investopedia menuliskan, Pestle Analysis sebenarnya melengkapi Pest Analysis yang pertama diperkenalkan oleh profesor Harvard Francis J. Aguilar, dalam publikasinya pada 1967 yang berjudul ‘Memindai Lingkungan Bisnis’. Namun, akhirnya faktor hukum (Legal) dan lingkungan (Environment) ditambahkan untuk melengkapi kajian yang dilakukan.

Pestle Analysis akan digunakan bersamaan bahkan melengkapi analisis lain yang mungkin lebih populer, yakni SWOT–singkatan dari Strength, Weakness, Opportunities, dan Thread.

Tujuan

Pestle Analysis.
Pestle Analysis. (Courante)

Situs web ekrut.com, mengungkapkan beberapa tujuan analisis dengan menggunakan Pestle Analysis, yaitu: 

  • Memberikan gambaran tentang pengaruh eksternal yang penting bagi organisasi.
  • Merangsang pemimpin untuk membuat keputusan yang lebih berwawasan dan tegas.
  • Membantu mengevaluasi bagaimana agar strategi yang bisnis buat sesuai dengan lingkungan tempat mereka berada.

Selain itu, Pestle Analysis juga digunakan untuk mendapatkan beberapa dasar dalam pengembangan bisnis yang sudah berjalan, seperti:

  • Rencana pemasaran, dengan memprioritaskan aktivitas bisnis untuk membantu mencapai tujuan pemasaran tertentu dalam jangka waktu yang telah ditentukan.
  • Perencanaan tenaga kerja, supaya selaras dengan strategi bisnis. Analisis Pestle bisa mengidentifikasi perubahan mengganggu pada model bisnis yang bisa berdampak pada lanskap sektor ketenagakerjaan di masa depan.
  • Product development, dengan membantu memberi gambaran pada perusahaan untuk memutuskan apakah suatu produk mampu memenuhi kebutuhan pasar atau tidak. Bila layak untuk dilanjutkan, analisis ini juga bisa menghadirkan saran kapan sebaiknya produk tersebut diluncurkan.

Enam faktor utama

Ilustrasi depresi ekonomi.
Ilustrasi depresi ekonomi. (Pixabay/mohammed_hassan)

Related Topics