Jakarta, FORTUNE – Menjelang akhir tahun 2025, ekonomi global diprediksi masih dibayangi dengan volatilitas tinggi akibat dinamika dan arah kebijakan moneter yang tak menentu. Meski demikian, peluang investor untuk meraih keuntungan masih terbuka lebar dengan menerapkan strategi hingga memahami profil risiko.
Chief Investment Officer DBS Bank, Hou Wey Fook, memandang tren harga aset berisiko seperti saham teknologi, emas hingga aset kripto mengalami kenaikan yang luar biasa sepanjang 2025.
“Tren kenaikan besar-besaran ini diperkirakan akan berlanjut seiring The Fed memulai pelonggaran kebijakan moneter, dengan pasar berjangka memperkirakan hampir lima kali penurunan suku bunga hingga akhir 2026,” kata Fook dalam DBS CIO Kuartal IV-2025, yang dikutip di Jakarta, Selasa (14/10).