BUSINESS

Apa Itu Burn Rate? Pengertian, Manfaat, dan Cara Menghitung

Burn rate menjadi bagian penting dalam laporan keuangan.

Apa Itu Burn Rate? Pengertian, Manfaat, dan Cara MenghitungIlustrasi proses analisis bisnis. (Pixabay/StartupStockPhotos)
04 May 2023
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Pernahkah Anda mendengar istilah burn rate? Burn rate adalah perhitungan kebutuhan perusahaan baru dari modal investor. 

Dapat dikatakan pula bahwa burn rate adalah perhitungan yang diikutsertakan untuk mengukur keberlangsungan perusahaan sebelum memperoleh pendapatan. 

Burn rate menjadi salah satu bagian penting dalam laporan keuangan perusahaan startup, karena digunakan untuk memperkirakan kesiapan usaha mereka. Tak hanya itu, menjadi indikator bagi investor untuk mengetahui kemampuan perusahaan terkait pemberian imbal hasil.

Menukil laman OCBC NISP, burn rate adalah perhitungan dana dari venture capital (modal investor) yang perlu dikeluarkan oleh sebuah perusahaan baru. Berikut ini penjelasan selengkapnya. 

Apa itu Burn Rate?

Burn rate adalah biaya yang digunakan oleh perusahaan, khususnya sebelum mendapatkan cash flow positif dari operasionalnya. Istilah burn rate dapat diartikan pula sebagai tingkat pembakaran uang sebelum perusahaan mendapatkan keuntungan.

Burn rate juga dapat diartikan sebagai sebuah perhitungan yang mengukur aliran arus kas negatif perusahaan, sebab pendanaan dari venture capital belum mencukupi untuk membiayai operasional perusahaan secara maksimal. 

Dengan menggunakan burn rate, perusahaan dapat mengevaluasi keberlangsungan bisnis mereka dan memastikan bahwa pengeluaran yang dilakukan tidak melebihi pendanaan yang tersedia.

Apa manfaat burn rate?

Dengan memahami konsep burn rate, kita dapat melakukan estimasi terkait potensi keuntungan yang dapat diperoleh dari sebuah bisnis. Selain itu, terdapat beberapa manfaat lain dari perhitungan burn rate, seperti berikut ini.

1. Mengetahui kelayakan bisnis

Evaluasi kelayakan suatu bisnis tidak hanya bergantung pada produktivitas perusahaan, tetapi juga mempertimbangkan total biaya yang diperlukan. 

Dalam hal ini, burn rate adalah salah satu indikator yang digunakan oleh manajemen atau investor untuk menilai kelayakan suatu bisnis. Dengan menggunakan burn rate, mereka dapat memperkirakan berapa lama waktu yang tersisa bagi perusahaan sebelum habis modal dan mencapai titik impas (break even point).

2. Memperkirakan waktu perkembangan perusahaan

Dengan memahami konsep burn rate, perusahaan dapat memperkirakan waktu yang tersedia untuk mengembangkan dan merealisasikan inovasi. 

Semakin tinggi burn rate, maka semakin sedikit waktu yang tersedia bagi perusahaan untuk berkembang secara finansial. 

Oleh karena itu, perusahaan perlu memperhatikan tingkat burn rate mereka dan melakukan perencanaan keuangan yang tepat agar dapat memaksimalkan waktu yang tersedia untuk mencapai tujuan bisnis.

3. Prediksi perubahan modal perusahaan

Modal yang dimiliki oleh sebuah perusahaan menjadi salah satu faktor penentu untuk menentukan kelangsungan bisnis. Dengan memahami burn rate perusahaan, manajemen dapat memperhitungkan besarnya modal yang dibutuhkan dan memprediksi perubahan-perubahan yang terjadi pada kegiatan di luar proses produksi. 

Dengan demikian, perusahaan dapat mengambil keputusan yang tepat dalam mengelola keuangan mereka dan memastikan kelangsungan bisnis yang lebih baik di masa depan.

4. Mengendalikan pengeluaran perusahaan

Burn rate adalah salah salah satu faktor yang dapat menghambat pertumbuhan perusahaan apabila dilakukan secara besar-besaran. 

Oleh karena itu, penting untuk memahami besarnya burn rate agar perusahaan dapat lebih bijak dalam pengeluaran anggaran lainnya. 

Dengan mengetahui besarnya burn rate, perusahaan dapat melakukan pengendalian biaya yang tepat dan mengambil langkah-langkah untuk memperbaiki kinerja keuangan mereka. Dengan demikian, perusahaan dapat memastikan kelangsungan bisnis mereka dalam jangka panjang.

Related Topics