Penting Saat Ajukan Kredit, Ini Pengertian Tenor
Tenor kredit bisa menentukan besarnya cicilan.
Jakarta, FORTUNE - Tenor adalah durasi atau waktu yang disepakati untuk melakukan pelunasan pinjaman atau investasi. Sebagai contoh, apabila Anda meminjam uang ke bank sebesar Rp10 juta dengan tenor selama 12 bulan. Artinya, pinjaman harus dikembalikan dalam jangka waktu 12 bulan.
Demikian pula jika Anda mulai berinvestasi deposito. Terdapat beberapa pilihan tenor, yaitu mulai dari jangka waktu tiga bulan, enam bulan sampai dengan satu tahun.
Tenor adalah salah satu istilah yang cukup sering ditemui dalam perkreditan. Selain itu, tenor adalah hal yang harus pertama kali Anda ketahui sebelum memutuskan mengambil kredit apa pun.
Tenor memiliki manfaat atau peran besar dalam proses pinjam meminjam. Sebab ketika debitur atau kreditur menentukan tenor dari pinjaman yang diajukan, ini bisa menjadi sebuah tolok ukur dalam proses kredit.
Jadi segala macam kemungkinan yang bisa terjadi dalam proses kredit, bisa terlihat dari penentuan berapa lamanya tenor yang diambil. Dengan begitu segala risiko yang bisa terjadi dalam sistem kredit, bisa diminimalkan dengan pemanfaatan penggunaan tenor ini.
Dalam kredit pinjaman dana tenor dibagi atau digolongkan ke dalam dua kategori, yaitu menjadi tenor pendek dan tenor panjang. Dirangkum dari lifepal.com, berikut penjelasan mengenai Tenor .
Kategori tenor
- Tenor pendek, keuntungan dan kerugian
Tenor pendek merupakan jangka pelunasan pinjaman uang yang diberikan dalam waktu singkat, biasanya lama waktu tenor pendek, yakni 6 bulan hingga 2 tahun. Debitur yang mendapat atau mengajukan tenor dengan kategori ini, bisa mengembalikan dana dengan total pinjaman lebih ringan.
Dalam skema ini, jumlah cicilan yang harus dibayar tiap bulannya menjadi lebih besar karena jangka waktu pembaginya lebih sedikit dibanding tenor panjang.
- Tenor panjang, keuntungan dan kerugian
Tenor panjang merupakan jangka pelunasan pinjaman dana yang diberikan dalam waktu yang lama. Dalam skema ini, waktu tenor panjang mulai dari 3 sampai 5 tahun untuk pengajuan kredit bermotor. Adapun untuk untuk mengajukan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) bisa mencapai 15 hingga 20 tahun.
Bank biasanya mempercayakan tenor panjang untuk para karyawan dengan dengan penghasilan tetap. Hal ini untuk meminimalisasi terjadinya kredit macet. Tenor panjang pun biasa digunakan untuk debitur dengan penghasilan standar, dengan tenor ini cicilan yang dibayarkan akan jauh lebih ringan dibanding dengan tenor pendek.
Akan tetapi, jumlah total pinjaman keseluruhan jadi lebih besar dibanding dengan tenor pendek. Ini disebabkan bunga yang dibayarkan selama cicilan berlangsung menjadi lebih banyak karena jangka waktunya juga lebih panjang.
Jenis-jenis tenor
Terdapat dua jenis tenor, yaitu kaitannya dengan masa pelunasan pinjaman dan masa simpanan deposito.
- Tenor pinjaman
Tenor pinjaman sangat memengaruhi suku bunga. Semakin lama tenor, semakin tinggi juga bunga yang harus dibayarkan Bunga pinjaman lembaga konvensional umumnya berkisar antara 1-3 persen per bulan dengan suku bunga tetap. Artinya apabila pinjaman diajukan dengan tenor selama tiga bulan, maka akan dikenakan bunga yang dikalikan dengan periode tenor yang disepakati. Selain itu, ada pinjaman online yang memberikan bunga 0 persen untuk tenor pinjaman dalam waktu 30 hari sebagai salah satu strategi marketing menarik calon debitur.
- Tenor deposito
Tenor deposito yang ditawarkan oleh bank mulai dari tiga bulan, enam bulan, dan 12 bulan. Namun, ada juga bank yang menawarkan hingga 36 bulan. Suku bunga deposito umumnya lebih tinggi dibandingkan dengan suku bunga simpanan atau tabungan, yaitu pada kisaran 4-6 persen per tahun. Setiap bank memiliki suku bunga yang berbeda-beda dalam penerapannya.
Faktor yang menentukan tenor pinjaman
Setelah mengetahui apa saja jenis dan manfaat tenor, perlu diketahui pula faktor apa saja sih yang menentukan tenor pinjaman. Tenor sendiri merupakan lama waktu cicilan dari kredit yang sudah disepakati sebelumnya oleh pihak kreditur dan debitur.
Nah dengan begitu dalam menentukan lama tenor yang diberikan kreditur kepada debitur ada beberapa faktor yang menjadi pertimbangannya.
Faktor penentu itu adalah dilihat dari kesanggupan debitur membayar kredit pinjaman yang diajukan. Kemudian bisa dilihat dari besarnya pinjaman atau bahkan bisa dari permintaan debitur langsung.
Sebagai informasi tambahan, bank biasanya akan menyarankan debitur mengambil tenor kurang dari 24 bulan jika pinjaman yang diajukan dalam jumlah kecil.
Berlaku sebaliknya jika pinjaman dirasa jumlahnya besar, bank akan menyarankan debitur untuk mengambil tenor lebih dari 24 bulan dengan cara dicicil per bulannya.
Kiat mengajukan pinjaman berdasarkan tenor
Tentu kebutuhan untuk mengajukan pinjaman didasari oleh adanya urgensi untuk mendapatkan solusi finansial yang cepat. Walaupun demikian, sebaiknya Anda harus bijaksana saat memilih lembaga keuangan dan perbankan yang menawarkan solusi pinjaman tunai atau kredit.
Berikut ini beberapa poin yang sebaiknya diperhatikan saat menjatuhkan pilihan kepada lembaga keuangan yang legal.
- Pilih lembaga keuangan yang terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
- Pilih lembaga keuangan yang menawarkan suku bunga paling rendah.
- Ambil pinjaman dengan tenor paling singkat.
- Sesuaikan tenor dengan kemampuan finansial.
- Pastikan ajukan pinjaman tidak lebih dari sepertiga penghasilan bulanan.
Tips investasi deposito berdasarkan tenor
- Pilih bank yang terpercaya.
- Pilih bank yang menawarkan suku bunga paling tinggi.
- Pilih tenor paling panjang untuk mendapatkan keuntungan lebih besar.
- Pastikan bank dijamin oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS).
- Perhitungkan keuntungan dengan pajak (PPh) yang harus dibayarkan.
Dari penjelasan tersebut, dapat disimpulkan bahwa tenor pinjaman sebaiknya pilih yang paling singkat jika tidak memberatkan. Sebaliknya, tenor investasi pilih yang paling lama demi mendapatkan keuntungan yang berlipat. Menentukan tenor adalah langkah yang krusial, sebab dampaknya dalam jangka panjang akan berpengaruh atas penghitungan anggaran bulanan Anda.