BUSINESS

Perusahaan AS, Cargill Telah Berinvestasi US$800 Juta di Indonesia

Cargill merupakan perusahaan pangan dan pertanian dari AS.

Perusahaan AS, Cargill Telah Berinvestasi US$800 Juta di IndonesiaManaging Director Cargill Starches, Sweeteners, and Texturizers Asia Ming Peng saat berbincang dengan awak media di JIExpo, Rabu (9/7). (FORTUNE Indonesia/Eko Wahyudi)

by Eko Wahyudi

08 September 2022

Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Perusahaan pertanian dan pangan asal Amerika Serikat, Cargill, telah berinvestasi di Indonesia hingga US$800 juta atau hampir Rp12 triiun dalam lima tahun belakangan. Perusahaan ini menilai Indonesia merupakan pasar yang amat penting dalam kemajuan bisnisnya.

“Itu menjadi salah satu bukti bahwa memang kami percaya pasar Asia dan Indonesia yang terus berkembang,” kata Managing Director Cargill Starches, Sweeteners, and Texturizers Asia Ming Peng saat ditemui di JI Expo Jakarta, Rabu (9/7).

Kendati Ming tidak menyebutkan angka pasti, Cargill dalam perencanaan jangka panjang akan terus menambah investasinya di Indonesia.

Dia mengatakan perusahaannya ingin memperluas portofolio sehingga dapat memberikan nilai tambah terhadap semua lini produk yang ditawarkan serta menjawab tren kebutuhan pasar.

“Kita akan coba cari peluang untuk berinvestasi supaya bisa berkontribusi terhadap Indonesia,” ujarnya.

Investasi di perusahaan teknologi Singapura

Ilustrasi Kecerdasan Buatan. Shutterstock/ElnurIlustrasi Kecerdasan Buatan. Shutterstock/Elnur

Investasi Cargill terdekat yang sudah terealisasi, kata Ming, adalah pendanaan terhadap perusahaan rintisan di Singapura. Perusahaan bernama ProfilePrint menyediakan teknologi Artificial Intelligence (AI) dalam menilai selera makanan yang dibutuhkan oleh konsumen, serta menilai kualitas makanan.

Ming tidak menyebut berapa dana yang telah disuntikan terhadap ProfilePrint. Namun, perusahaan percaya bahwa apa yang ditawarkan ProfilePrint dapat mengubah standar transaksi, dan menawarkan kepada penjual dan pembeli titik referensi yang tidak lagi bias, serta mempercepat proses penilaian kualitas yang ada—mulai dari pertanian hingga pembeli akhir.

Dalam enam bulan terakhir, Cargill telah menguji teknologi AI dari ProfilePrint untuk bahan-bahan makanan seperti kakao dan cokelat. ProfilePrint berencana untuk menetapkan bahan-bahan ini sebagai vertikal bisnis intinya.

Pembangunan pabrik pengolahan jagung

Petani memanen jagung di persawahan Desa Donorojo, Tegalrejo, Magelang, Jawa Tengah, Minggu (26/9/2021).ANTARA FOTO/Anis Efizudin/foc