Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel Fortune IDN lainnya di IDN App
Kaushik Ghosh, Head - Australasia, VFS Global pada acara “Media Briefing Eksklusif dan Buka Puasa Bersama VFS Global”, Rabu, 12 Maret 2025. (Dok. VFS Global)

Intinya sih...

  • Ketidakcocokan informasi pada dokumen dapat menyebabkan penolakan.

  • Format foto yang tidak sesuai dengan persyaratan negara tujuan bisa menghambat aplikasi.

  • Dokumen pendukung yang tidak lengkap atau laporan bank tidak disahkan dapat membuat aplikasi ditolak.

Jakarta, FORTUNE – Permohonan visa dari warga negara Indonesia mengalami lonjakan signifikan seiring meningkatnya minat perjalanan ke luar negeri.

Namun, di tengah kesibukan persiapan perjalanan, banyak pemohon yang tanpa sadar melakukan kesalahan dalam proses pengajuan visanya. Kesalahan yang terlihat sepele itu dapat berujung pada penolakan dan menghambat rencana perjalanan.

"Sangat penting untuk mempersiapkan segala sesuatu dengan cermat, termasuk memastikan data yang diisi benar dan sesuai dengan dokumen resmi," ujar Head ,Australasia, VFS Global, Kaushik Ghosh, dalam acara briefing di Hotel Mulia, Jakarta, Rabu (12/3).

VFS Global, sebagai penyedia layanan pendukung pengajuan visa ke lebih dari 158 negara, mengungkap beberapa kesalahan umum yang sering dilakukan pemohon, serta cara menghindarinya agar proses aplikasi berjalan lancar.

1. Ketidakcocokan informasi pada dokumen

Salah satu kesalahan paling umum adalah perbedaan data antara formulir aplikasi dan dokumen resmi, seperti nama, nomor paspor, atau tanggal lahir.

"Banyak pemohon yang tanpa sadar menulis informasi berbeda dari dokumen resmi mereka. Kesalahan ini bisa menyebabkan visa ditolak, meskipun terlihat sepele. Oleh karena itu, pemohon harus memeriksa dengan teliti sebelum mengajukan aplikasi," kata Ghosh.

2. Format foto yang tidak sesuai

Setiap negara memiliki persyaratan khusus untuk format foto pengajuan visa. Pemohon sering kali mengabaikan hal ini, sehingga foto yang diserahkan tidak memenuhi standar yang ditetapkan.

Untuk menghindari kesalahan ini, pemohon disarankan mengecek pedoman resmi pada situs web VFS Global atau laman kedutaan negara tujuan sebelum menyerahkan foto. Dengan memastikan format yang sesuai, risiko penolakan dapat diminimalkan.

3. Dokumen pendukung tidak lengkap

Kesalahan lain yang sering terjadi adalah tidak melampirkan dokumen pendukung yang diperlukan. Bahkan satu dokumen yang terlewat bisa membuat aplikasi dianggap tidak lengkap dan berpotensi ditolak.

Pemohon sebaiknya merujuk pada daftar persyaratan visa yang tersedia pada situs web resmi VFS Global atau kedutaan negara tujuan. Dengan menyiapkan dokumen secara menyeluruh, risiko kesalahan dapat dihindari.

4. Laporan bank yang tidak disahkan

Untuk beberapa jenis visa, laporan keuangan atau rekening koran menjadi syarat utama dalam pengajuan. Namun, kesalahan umum yang kerap terjadi adalah pemohon tidak mengautentikasi laporan bank sesuai ketentuan.

Meskipun sebagian besar wisatawan memahami bahwa laporan bank diperlukan, banyak yang lupa untuk memastikan dokumen tersebut telah disahkan oleh pihak bank. Padahal, laporan keuangan yang tidak sah dapat menjadi alasan utama penolakan visa.

Waspada modus penipuan dalam pengajuan visa

Seiring meningkatnya permohonan visa, risiko penipuan juga semakin marak. Para penipu sering menyamar sebagai agen resmi atau rekanan organisasi untuk menawarkan jasa ilegal, seperti menjanjikan percepatan janji temu atau bahkan mempengaruhi keputusan persetujuan visa.

VFS Global mengingatkan pemohon untuk selalu berhati-hati dan hanya menggunakan jalur resmi dalam mengurus visa. Ghosh juga menekankan pentingnya mengajukan permohonan visa lebih awal agar terhindar dari risiko penundaan atau jebakan pihak tidak bertanggung jawab.

"Menunda pengajuan visa hingga mendekati jadwal keberangkatan dapat meningkatkan risiko keterlambatan dan membuat pemohon rentan terhadap praktik penipuan. Oleh karena itu, kami sangat menyarankan pengajuan visa dilakukan jauh-jauh hari," ujarnya.

 

Editorial Team