Jakarta, FORTUNE - Emiten alat kesehatan OneMed, PT Jayamas Medica Industri Tbk (OMED), resmi mengoperasikan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) berkapasitas 740 kWp (kilowatt-peak) di dua fasilitas produksinya, yaitu Krian dan Mojoagung, Jawa Timur.
Direktur Operasional OMED, Leonard H. Hartanto, mengatakan, langkah tersebut dilakukan lewat kemitraan dengan SUN Energy sebagai bagian dari strategi integrasi prinsip ESG ke operasional bisnis perseroan.
"Melalui instalasi PLTS Atap, JMI mengambil langkah strategis untuk mengurangi jejak karbon dari kegiatan operasional, memperkuat praktik manufaktur kesehatan yang berkelanjutan, sekaligus menciptakan nilai tambah bagi seluruh pemangku kepentingan," katanya dalam keterangan resmi, dikutip Jumat (26/9).
PLTS Atap milik OMED diproyeksi dapat menghasilkan sekitar 1,06 juta kWh energi bersih per tahun. Dengan estimasi energi tersebut, terdapat potensi pengurangan emisi karbon sebesar 830 ton CO₂ per tahun. Dampak tersebut setara dengan penanaman lelbih dari 13.781 pohon.
"Sebagai produsen alat kesehatan, kami percaya kesehatan manusia dan keseimbangan alam harus berjalan beriringan," ujar Leonard.
Selain berkontribusi pada keberlanjutan nasional, proyek PLTS ini juga menjadi bagian dari upaya transisi energi di Jawa Timur, salah satu provinsi dengan pertumbuhan industri tercepat di Indonesia. Jawa Timur merupakan penyumbang ekonomi terbesar kedua di Pulau Jawa dengan kontribusi lebih dari 25 persen terhadap PDRB (Produk Domestik Regional Bruto) Pulau Jawa dan sekitar 14-15 persen terhadap PDB nasional.
Sebagai konteks, ini merupakan portofolio utama SUN Energy di sektor industri alat kesehatan. Mereka sendiri telah mengembangkan lebih dari 200 MW PLTS di lebih dari 50 sektor industri.
CEO SUN Energy, Emmanuel Jefferson Kuesar mengatakan, industri kesehatan adalah salah satu tulang punggung nasional, sehingga penggunaan energi yang ramah lingkungan dapat berperan penting bagi keberlanjutan dan nilai jangka panjang mitranya.
"Proyek bersama JMI ini menjadi tonggak penting untuk memperluas dampak positif energi terbarukan di industri alat kesehatan, yakni industri hijau yang tangguh, inovatif, dan berdaya saing global," kata Emmanuel.