Baca artikel Fortune IDN lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

BPJS Kesehatan Himpun Pendapatan Iuran Rp165,3 triliun, Keuangan Sehat?

WhatsApp Image 2025-07-14 at 14.48.37.jpeg
Public Expose Kinerja Keuangan BPJS Kesehatan/Dok Fortune IDN
Intinya sih...
  • BPJS Kesehatan menghimpun pendapatan iuran Rp165,3 triliun pada 2024, naik dari tahun sebelumnya.
  • Total pemanfaatan layanan JKN mencapai 673,9 juta kunjungan dengan kepercayaan masyarakat yang tinggi.
  • Kepesertaan Program JKN mencakup 98,45% dari jumlah penduduk nasional, namun tingkat keaktifan peserta baru 77,30% hingga Juli 2025.

Jakarta, FORTUNE - BPJS Kesehatan telah menghimpun pendapatan iuran senilai Rp165,3 triliun pada 2024 Nilai pendapatan tersebut nail bila dibandingkan capaian 2023 yang mencapai Rp151,7 triliun.

Direktur Utama BPJS Kesehatan, Ghufron Mukti menyampaikan, sepanjang tahun 2024 total pemanfaatan layanan JKN mencapai 673,9 juta kunjungan atau rata-rata 1,8 juta pemanfaatan per hari. Hal ini membuktikan semakin tingginya kepercayaan masyarakat terhadap BPJS Kesehatan dan Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).

Meski demikian, ia memastikan kondisi keuangan dari BPJS Kesehatan masih sehat dengan indikator aset bersih Dana Jaminan Sosial (DJS) mencapai Rp49,52 triliun pada 2024. "Kondisi keuangan BPJS Kesehatan sehat, masih sesuai ketentuan untuk menutup pembayaran klaim setidaknya 3,40 bulan ke depan," kata Ghufron di Jakarta, Senin (14/7).

Sementara itu, untuk hasil investasi yang dikelola BPJS Kesehatan juga telah mencapai Rp5.395,6 triliun atau melebihi target yang ditetapkan Pemerintah.

Kepesertaan BPJS Kesehatan 278,1 juta, tingkat keaktifan baru 77,30%

ilustrasi layanan BPJS Kesehatan (dok. bpjskesehatan.go.id)
ilustrasi layanan BPJS Kesehatan (dok. bpjskesehatan.go.id)

Di sisi lain, hingga akhir tahun 2024 jumlah kepesertaan Program JKN telah mencapai 278,1 juta peserta atau mencakup 98,45 persen jumlah penduduk nasional. Meski demikian, tak dipungkiri rasio keaktifan peserta hingga 1 Juli 2025 hanya 77,30 persen.

Ghufron menyatakan, hal ini bisa terjadi lantaran masih terbatasnya akses layanan kesehatan hingga kurangnya kesadaran masyarakat terhadap perlindungan sosial. "Untuk menjangkau peserta hingga ke pelosok daerah, kami telah menghadirkan layanan BPJS Keliling di 37.858 titik lokasi dengan menghasilkan 940.158 transaksi layanan," katanya.

Bukan hanya itu, BPJS Kesehatan juga bekerja sama dengan pemerintah daerah dalam menghadirkan layanan satu atap melalui Mal Pelayanan Publik di 227 titik dan sudah menghasilkan 379.921 transaksi layanan hingga tahun 2024.

Sepanjang 2014–2024, jumlah Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) yang bekerja sama juga meningkat 28 persen, dari yang semula 18.437 menjadi 23.682. Sedangkan jumlah mitra rumah sakit mitra naik 88 persen, dari 1.681 menjadi 3.162.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
pingit aria mutiara fajrin
Editorpingit aria mutiara fajrin
Follow Us