BUSINESS

AirAsia Perkuat Ekspansi Bisnis Taksi Daring, Tantang Gojek dan Grab

Air Asia akan ekspansi ride hailing ke sejumlah negara.

AirAsia Perkuat Ekspansi Bisnis Taksi Daring, Tantang Gojek dan GrabShutterstock/NYC Russ
05 January 2022
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE – Maskapai penerbangan AirAsia Group menyatakan tengah memperkuat ekspansi bisnis layanan pemesanan taksi daring (ride hailing) lewat aplikasi AirAsia Ride. Perseroan yakin dapat menantang pemain utama bisnis tersebut, yakni Gojek Indonesia dan Grab Singapura.

Dalam wawancara bersama Nikkei Asia, Selasa (4/1), Kepala Eksekutif AirAsia Super App, Amanda Woo, mengatakan AirAsia Ride akan ekspansi ke Thailand tahun ini, dan lalu melebarkan sayap ke Indonesia dan Filipina. Proses mendapatkan persetujuan bisnis di sejumlah negara tersebut juga telah dimulai,

"Kami tidak melihat adanya tantangan dalam mendapatkan persetujuan karena kami adalah merek terkenal di negara-negara ini dan kami memiliki bisnis di Malaysia," kata Woo, yang sudah bekerja di AirAsia selama satu dekade. AirAsia juga akan bekerja sama dengan tiga perusahaan lokal demi memastikan kelancaran operasional.

Tak hanya bisnis maskapai

Shutterstock_CWKImages

AirAsia Ride merupakan bagian dari grup AirAsia yang dimiliki oleh taipan Tony Fernandes. Sejak pandemi COVID-19 melumpuhkan perjalanan udara, Tony beradaptasi dengan ekspansi pada bisnis nonpenerbangan.

Langkah awal ekspansi tersebut adalah usaha logistik dan agen perjalanan daring. Kini, AirAsia juga memiliki bisnis restoran, pengiriman makanan dan paket asuransi, serta pinjaman mikro. Secara keseluruhan, divisi bisnis digital AirAsia bernilai US$1 miliar atau setara Rp14,25 triliun (asumsi kurs Rp1.4250).

Tony Fernandes menargetkan bisnis digitalnya tersebut akan memberikan setengah dari total pendapatan grup. Hal itu diharapkan terjadi dalam jangka menengah.

Pada Juli 2021, AirAsia Digital telah mengakuisisi operasi Gojek di Thailand dalam kesepakatan semua saham senilai US$50 juta atau setara Rp712,50 miliar. Investasi itu meliputi saham Gojek senilai $40 juta, sedangkan GoPay, layanan pembayaran digitalnya, senilai $10 juta.

Ekosistem bersaing dengan Gojek dan Grab

Ilustrasi AirAsia
Shutterstock/Abdul Razak Latif

Related Topics