Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di sektor usaha ritel mencapai 250 ribu pelaku di Indonesia. Ia menjelaskan jika semua pelaku usaha di sektor ini bisa naik kelas, maka akan mendorong pertumbuhan ekonomi 8 persen pada 2028—2029.
Ia menyampaikan, Sampoerna Retail Community (SRC) berhasil memfasilitasi pengembangan ratusan ribu pelaku UMKM melalui sejumlah program.
“Tadi saya bicara jumlah retail store di Amerika sama dengan SRC 250 ribu. Jadi kita (Indonesia) yang jumlah retail store-nya hampir 4 juta tentunya kalau semuanya naik kelas, target 8 persen yang dicanangkan oleh Pak Presiden yakin kita bisa capai tahun 2028—2029,” kata Airlangga dalam acara SRC-The Big Idea Forum, Senin (17/3).
Berperan sebagai critical engine bagi perekonomian nasional, UMKM telah mampu menyumbang kontribusi lebih dari 60 persen total Produk Domestik Bruto (PDB), serta menyerap tenaga kerja hampir 97 persen.
Hingga saat ini, ada lebih dari 64 juta unit UMKM atau mencakup 99 persen dari seluruh unit usaha di Indonesia. Untuk itu, perlu adanya upaya optimalisasi UMKM agar dapat naik kelas dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional.
Selain didukung dengan komitmen pemerintah, sektor swasta juga turut memberikan kontribusi dalam memfasilitasi pengembangan pelaku UMKM melalui sejumlah program seperti SRC yang mendukung kemajuan ritel di Indonesia.
“Dengan kehadiran SRC, seluruh mitra SRC di sini optimis terhadap perekonomian Indonesia, para retailer kita ini juga semua optimis. Kenapa pentingnya optimis, karena Indonesia ini domestic market-nya punya resiliensi,” kata dia.
Lebih lanjut, Airlangga juga optimis pada sektor ritel ke depannya karena 52 persen dari perekonomian nasional didominasi oleh sektor konsumsi.
Selain itu, pasar domestik Indonesia yang memiliki cakupan luas dan resiliensi juga menjadi latar belakang sejumlah pemodal asing melakukan investasi di Indonesia. Untuk itu, optimisme terhadap perekonomian nasional hingga kini masih terus terjaga.