Manufaktur Lesu, PHK Melonjak 5 Kali Lipat di awal 2025

Intinya sih...
Jumlah pemutusan hubungan kerja (PHK) meningkat hingga lima kali lipat menjadi 18.610 karyawan pada Februari 2025, sebagian besar dari sektor manufaktur.
Penyebab PHK antara lain karena kondisi ekonomi global yang tak menentu dan melemahnya nilai tukar rupiah, serta rencana Presiden AS Donald Trump untuk mengenakan tarif impor.
Provinsi Jawa Tengah menjadi penyumbang PHK terbanyak, dengan pemerintah tengah mempersiapkan pembentukan Satgas PHK untuk mencegah dan menanggulangi masalah ini.
Jakarta, FORTUNE - Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) mencatat jumlah pekerja yang mengalami Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) mengalami peningkatan hingga lima kali lipat dalam sebulan. Tercatat, sebanyak 18.610 karyawan kehilangan pekerjaan pada Februari 2025 atau melonjak drastis dibandingkan dengan posisi Januari 2025 yang sebesar 3.325 karyawan.
Direktur Jenderal Pembinaan Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial Tenaga Kerja (PHI-JSK) Kemnaker, Indah Anggoro Putri menyayangkan kondisi ini dan berharap dapat segera pulih. Ia mengatakan, sektor manufaktur menjadi penyumbang PHK terbesar.