Lucy Guo menjadi miliarder perempuan termuda di dunia menggeser posisi Taylor Swift.
Guo lahir pada 14 Oktober 1994 di Amerika Serikat, putus kuliah untuk mendirikan Scale AI bersama Alexandr Wang.
Motivasi Guo datang dari orang tuanya dan pengorbanan yang ia lakukan.
Lucy Guo adalah salah satu pendiri perusahaan Scale AI. Ia telah menorehkan prestasi luar biasa dengan menjadi miliarder perempuan termuda di dunia di umur 30 tahun.
Dikutip Forbes, Guo berhasil menggeser posisi Taylor Swift yang sebelumnya menjadi miliarder termuda pada 2023. Hal ini sukses membuat publik penasaran dengan profil Lucy Guo.
Jika Anda ingin tahu lebih lanjut tentang Lucy Guo, berikut ulasan selengkapnya!
Lucy Guo lahir pada 14 Oktober 1994 di Amerika Serikat. Selain sebagai salah satu pendiri perusahaan Scale AI, ia merupkan influencer.
Orang tua Guo adalah imigran China yang bekerja sebagai insinyur listrik. Masa kecil Guo dihabiskan di Fremont, California.
Meskipun memulai kuliah di bidang ilmu komputer, Guo memilih untuk putus kuliah. Pada 2016 saat usianya 21 tahun, Guo mendirikan Scale AI bersama Alexandr Wang.
Wang yang berusia 19 tahun waktu itu menjabat sebagai CEO. Sementara Guo bertugas mengelola tim operasional dan desain produk.
Pada 2018, perusahaan itu berhasil menembus daftar Forbes 30 Under 30. Setelah tidak bekerja di Scale AI, Guo masih mempertahankan sebagian besar saham sekitar 5 persen atau sekitar US$1,2 miliar.
Guo juga meluncurkan aplikasi Apply to Date. Lewat aplikasi itu, pengguna membuat resume untuk kencan serta berbagi informasi di berbagai platform media sosial.
Saat ini, Guo tengah fokus mengelola perusahaan rintisan terbarunya, Passes. Perusahaan itu didirikan pada 2022. Passes bertujuan menyaingi platform seperti OnlyFans.
Sebagai pendiri perusahaan rintisan di bidang AI, Guo memiliki kekayaan sekitar US$1,3 miliar atau sekitar Rp21,87 triliun (dengan asumsi kurs Rp16.825/US$).
Dalam wawancaranya dengan San Francisco Chronicle, Guo mengungkapkan bahwa motivasinya terjun ke dunia teknologi dan AI datang dari orang tuanya. Semula orang tua Guo kecewa melihatnya hanya bermain komputer sepanjang hari tanpa belajar.
Usai mendapatkan Beasiswa Thiel, Guo fokus mempelajari ilmu komputer di Universitas Carnegie Mellon. Ketika terjun ke dunia startup, ia mulai bertemu dengan orang-orang yang berpikiran sama. Mereka memiliki keingintahuan yang sama terhadap inovasi dan teknologi terkini, seperti AI.
Pencapaian Guo sebagai miliarder termuda membuktikan bahwa usia dan gender bukanlah hambatan. Dalam wawancaranya dengan Forbes, Guo menyebutkan bahwa semangat kompetitif antar perempuan justru memotivasinya untuk terus maju.
Ia melihat persaingan antar perempuan sebagai pendorong untuk berkembang dan membuktikan kemampuan diri.
Demikian profil Lucy Guo, miliarder termuda yang meraih kesuksesan di umur 30 tahun. Sosok sangat menginspirasi, ya.